> >

WNI Muslim di Vietnam Tak Bisa Mudik, KBRI Hanoi Fasilitasi Perayaan Idulfitri 2023

Kompas dunia | 20 April 2023, 05:20 WIB
Para WNI melaksanakan salat Idul Fitri di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Hanoi di Vietnam saat Lebaran 2022. (Sumber: Handout KBRI Hanoi via Antara)

HANOI, KOMPAS.TV - Tidak seperti di Indonesia, jumlah muslim di Vietnam terhitung sedikit sehingga Hari Raya Idulfitri kerap diperingati secara terbatas. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Hanoi pun akan menggelar acara tersendiri untuk memperingati Lebaran 2023 bersama komunitas warga negara Indonesia (WNI) di Vietnam.

Duta Besar RI untuk Vietnam Denny Abdi menyebut jumlah muslim di seluruh Vietnam hanya sekitar 70.000 penduduk dari total populasi 97,46 juta jiwa (sensus 2021). Kebanyakan umat muslim di Vietnam tinggal di wilayah selatan.

Baca Juga: Beda Tanggal Lebaran 2023 di Berbagai Penjuru Dunia, Mulai Jumat 21 April hingga Minggu 23 April

Sementara itu, di Hanoi yang termasuk wilayah utara, tercatat hanya ada 200-300 orang. Angka ini termasuk diplomat-diplomat dari kedutaan besar negara-negara muslim.

Penentuan tanggal Lebaran di Vietnam pun sebatas dilakukan oleh jaringan masjid, berbeda dengan Pemerintah Indonesia yang menentukannya melalui sidang sibat dan pengamatan hilal.

“Kalau di sini (penentuan Lebaran) hanya melalui jaringan antar-masjid, mereka saling berkomunikasi. Dan biasanya mereka melihat (hilal) dari pandangan mata saja pada Kamis nanti, apakah 1 Syawal jatuh pada Jumat (21/4) atau Sabtu (22/4),” kata Denny dikutip Antara, Rabu (19/4).

"Ketika sudah diputuskan, mereka akan cek satu sama lain, bahkan saling cek juga dengan negara-negara tetangga, seperti Brunei Darussalam, Malaysia, dan Indonesia," lanjutnya.

Vietnam sendiri memiliki 41 masjid. Namun, di Hanoi, hanya ada satu masjid yang biasa dikunjungi komunitas muslim, yakni Masjid Al-Noor.

Masjid Al-Noor hanya bisa menampung sekitar 200 jemaah. Oleh sebab itu, KBRI Hanoi kerap mengelar salat Id dan mengundang WNI yang tinggal di Vietnam.

"Karena masjid (di Hanoi) hanya ada satu, jadi biasanya akan penuh dan berdesak-desakan. Jadi demi kenyamanan dan ketenangan, kami menggelar salat Idulfitri berjemaah di KBRI Hanoi. Kami undang WNI untuk salat bersama sekaligus open house di Wisma KBRI," kata Denny.

Acara KBRI sekaligus memfasilitasi para WNI yang tidak bisa mudik karena Pemerintah Vietnam tidak menetapkan libur khusus pada perayaan hari besar keagamaan. Vietnam menetapkan libur panjang saat Tahun Baru Imlek atau biasa disebut Hari Raya Tet.

Saat Imlek, Pemerintah Vietnam memberikan hari libur tujuh hari. Libur panjang ini memberi kesempatan para pekerja migran, termasuk WNI, mudik ke kampung halaman.

“Libur Hari Raya Tet ini dimanfaatkan para WNI untuk liburan atau pulang ke Indonesia. Sementara ketika Lebaran, praktis mereka tidak bisa pulang karena kalau mereka bekerja di perusahaan-perusahaan di Vietnam maka mereka akan masuk bekerja seperti biasa,” kata Denny.

Meskipun perayaan Idulfitri serba terbatas, Denny menyatakan Vietnam tidak mengenakan pembatasan apa pun terkait pelaksanaan salat Id. Ia menyebut pemerintah Vietnam menghormati dan melindungi hak-hak beribadah setiap agama.

Baca Juga: Arus Mudik Lebaran 2023, Jalur Arteri Karawang Padat, Didominasi Kendaraan Roda Dua

 

 

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Antara


TERBARU