Arab Saudi Bertemu dengan Pemberontak Houthi, Sinyal Perdamaian di Yaman Bakal Terjadi
Kompas dunia | 10 April 2023, 06:50 WIBSANA’A, KOMPAS.TV - Delegasi Arab Saudi dilaporkan telah berada di Ibu Kota Yaman, Sana’a untuk bertemu dengan pemberontak Houthi.
Keberadaan mereka adalah untuk membicarakan kemungkinan mencapai gencatan senjata yang baru dan kemungkinan permanen.
Tim mediasi dari Oman dilaporkan juga telah berada di Sana’a.
Ibu Kota Yaman sendiri telah dikontrol oleh pemberontak Houthi sejak mereka menggulingkan pemerintahan Yaman pada 2015.
Baca Juga: China Akhirnya Serang Taiwan, Ternyata Hanya Simulasi Perang
Tak lama setelah itu, terjadi perang antara Houthi dan koalisi yang mendukung pemerintah yang dipimpin oleh Saudi.
Perang tersebut terus bergulir hingga sekarang, membuat puluhan ribu orang Yaman tewas, dan sebanyak 80 persen populasi bergantung pada bantuan.
Dikutip dari BBC, Minggu (9/4/2023), saat ini belum ada konfirmasi resmi telah dibuat oleh pihak Saudi, namun Houthi mengatakan bahwa delegasi Saudi dan Oman telah tiba di Sana’a.
Sebuah foto yang tersebar menunjukkan pemimpin Houthi, Mohammed Ali al-Houthi berjabat tangan dengan pejabat Arab Saudi, yang wajahnya tak terlihat.
Hal ini disambut sebagai tanda signifikan lain dari kesediaan kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan yang dapat mengakhiri perang.
Tidak ada pejabat yang disebutkan namanya yang berkomentar.
Tetapi ada laporan dari berbagai sumber bahwa kesepakatan dapat ditandatangani sebelum akhir bulan.
Ketentuan kesepakatan tersebut juga belum diumumkan detailnya.
Baca Juga: Dhiyauddin, WNI yang Ikut Lomba Azan di Arab Saudi dan Buat Juri Menangis Haru, Raih Hadiah Rp3,9 M
Namun, dikatakan bahwa itu mencapai komitmen untuk membayar gaji pegawai publik, dan membuka kembali semua pelabuhan dan bandara.
Selain itu, juga ada tujuan yang lebih ambisius, seperti membangun kembali negara, keluarnya pasukan asing, dan transisi politik.
Semua hal tersebut disebut sebagai batu sandungan di masa lalu.
Inisiatif ini sejalan dengan proses PBB, yang menghasilkan gencatan senjata sementara tahun lalu.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : BBC