Konflik Memanas, Israel Panggil Pasukan Cadangan usai Serangan Mematikan terhadap Turis
Kompas dunia | 9 April 2023, 04:05 WIBYERUSALEM, KOMPAS.TV - Israel mulai memanggil pasukan cadangan polisi dan militer pada hari Sabtu (8/4/2023) setelah serangan terpisah menewaskan tiga orang, termasuk turis Italia, di Tel Aviv dan Tepi Barat yang diduduki Israel, seperti laporan Associated Press, Sabtu (8/4/2023).
Meskipun ada seruan untuk menahan diri, kekerasan meningkat sejak polisi Israel bentrok dengan warga Palestina di dalam masjid Al-Aqsa yang menjadi sumber ketegangan di Yerusalem pada hari Rabu, dengan Israel mengebom Gaza dan Lebanon sebagai tanggapan atas tembakan roket oleh militan Palestina.
Seorang warga Italia tewas dan tujuh turis lainnya terluka ketika seorang Arab Israel menabrak pejalan kaki di tepi laut Tel Aviv pada Jumat malam dan terbalik sebelum ditembak mati, kata polisi dan layanan darurat.
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menamai pria yang meninggal sebagai Alessandro Parini, 36.
Polisi mengidentifikasi pengemudi sebagai orang 45 tahun dari kota Arab Kfar Kassem di Israel tengah, "Teroris itu dinetralisir," kata juru bicara militer seperti dikutip France24.
Gerakan Islam Palestina Hamas, yang memerintah Gaza, mengatakan serangan itu adalah "tanggapan alami dan sah" atas "agresi" Israel di masjid Al-Aqsa.
Sebelumnya hari Jumat, dua saudari berkebangsaan Inggris-Israel yang berusia 16 dan 20 tahun tewas, dan ibu mereka terluka parah ketika mobil mereka ditembak di Lembah Yordan di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Baca Juga: Rusia Berusaha Damaikan Israel-Palestina, Meminta Menahan Diri dan Akhiri Eskalasi Kekerasan
Sebuah foto yang dirilis oleh tentara Lebanon menunjukkan peluncur roket ganda yang ditemukan oleh pasukan di kebun zaitun dekat perbatasan dengan Israel.
Tentara Lebanon mengatakan telah menemukan dan membongkar peluncur roket ganda di kebun zaitun di daerah Marjayoun dekat perbatasan, yang masih terisi enam roket yang siap ditembakkan.
Di Gaza, tentara Israel mengatakan telah menghantam dua terowongan dan "dua situs pembuatan senjata" sebagai respons terhadap "pelanggaran keamanan Hamas".
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV/France24