Ramadan di Selandia Baru: Sambal Terong saat Buka Puasa Bersama hingga Cita-Cita Membangun Masjid
Kompas dunia | 6 April 2023, 09:01 WIBWELLINGTON, KOMPAS.TV – Beragam cara dilakukan warga Indonesia di Selandia Baru untuk mengisi kegiatan rohani selama bulan Ramadan. Dari kegiatan rutin jangka pendek seperti berbuka puasa, hingga berupaya untuk mewujudkan dibangunnya masjid Indonesia pertama di Wellington, ibukota Selandia Baru.
Sejak awal Ramadan, warga Indonesia di Selandia Baru telah disibukkan dengan aktivitas keagamaan seperti pemantauan hilal. Pemantauan hilal dilakukan oleh The Federation of Islamic Associations of New Zealand (FIANZ).
Sedangkan warga Indonesia yang tergabung dalam Umat Muslim Indonesia (UMI) Wellington ikut memantau dan mengikuti hasil keputusan FIANZ mengenai awal dan akhir Ramadan.
Berbagai kegiatan rutin pun dilakukan selama Ramadan seperti berbuka puasa bersama di kalangan komunitas Indonesia. Di Wellington, dari tahun ke tahun rutin diadakan tarawih keliling (tarling), yakni kegiatan berbuka puasa bersama hingga tarawih bersama yang dilakukan setiap akhir pekan.
Setiap minggu lokasinya berganti-ganti tergantung tuan rumah yang mengadakan. Setiap tahunnya, acara tarling diadakan oleh KBRI Wellington dan warga masyarakat yang tinggal di berbagai kawasan di Wellington seperti Wellington City, Hutt City, dan Northern Wellington.
Berbagai makanan khas Indonesia pun disajikan dalam acara berbuka puasa, yang tentunya mengobati rindu akan kampung halaman di Indonesia.
Baca Juga: Hukum Buka Puasa Bersama tapi Tidak Salat Magrib, Begini Penjelasannya
“Kami juga ada acara ‘join iftar’ yang dilaksanakan dengan pusat-pusat Islam dan masjid yang dikelola warga muslim selain Indonesia,” ujar Leon Armand, yang merupakan pengurus UMI Wellington bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia kepada Kompas TV di Wellington.
Tidak hanya dilakukan oleh lembaga keagamaan seperti UMI Wellington, kegiatan berbuka puasa bersama pun dilakukan oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Selandia Baru.
Tahun ini PPI Selandia Baru bersama warga Indonesia yang tinggal di sekitar Lincoln University di kota Lincoln, menyelenggarakan buka puasa yang bekerja sama dengan Lincoln University Muslim Association (LUMA).
“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada LUMA atas terselenggaranya kolaborasi yang meriah bersama PPI dan masyarakat Indonesia pada buka bersama ini, sehingga kami dapat menyambung tali silaturahmi dengan sesama di bulan yang suci ini”, ujar Ketua Umum PPI Selandia Baru, Radya Mahardika.
Kegiatan buka puasa bersama ini merupakan ajang perdana berkumpulnya seluruh warga Indonesia yang berada di sekitar Lincoln pasca penutupan perbatasan di Selandia Baru karena Covid-19.
Radya menceritakan, kegiatan buka puasa bersama ini menjadi momen yang cukup emosional bagi para panitia, mengingat keterbatasan dana para pelajar yang ada di Lincoln University.
Namun demikian, seluruh masyarakat Indonesia yang tinggal di sekitar kota Lincoln ikut bahu membahu untuk menyumbangkan waktu, tenaga dan makanan khas Indonesia.
Akhirnya acara yang berlangsung pada Sabtu (1/4) ini terselenggara dengan sukses. Sekitar 100 tamu dari berbagai negara hadir untuk ikut mencicipi hidangan khas Indonesia.
Bahkan, tak sedikit warga dan pelajar Indonesia dari kalangan non-muslim turut tergabung dalam kepanitiaan demi kelancaran kegiatan ini.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV