Media Selandia Baru Sebut TNI/Polri Serang Markas KKB yang Sandera Pilot Susi Air
Kompas dunia | 28 Maret 2023, 20:23 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Media Selandia Baru, Radio New Zealand melaporkan bahwa aparat TNI/Polri menyerang markas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya pada Kamis (23/3/2023) pekan lalu. Tiga orang dilaporkan tewas akibat bentrok bersenjata.
KKB Egianus Kogoya sendiri merupakan kelompok yang menyandera pilot Susi Air, Philip Mehrtens. Pemerintah Selandia Baru meminta pembebasan Mehtens tidak melibatkan kekerasan.
Operasi pasukan Indonesia dilaporkan digelar pada Kamis (23/3) pukul 01.00 dini hari waktu setempat. Serangan ini kemudian memicu serangan balasan dari KKB.
Baca Juga: Polisi Tetapkan 15 Orang Jadi Tersangka Pembakaran Pesawat Susi Air, Termasuk Egianus Kogoya
Pihak KKB menyatakan bahwa komandan mereka, Egianus Kogoya turut diserang pasukan Indonesia. KKB menyebut seorang anggota mereka tewas dalam serangan. KKB juga mengeklaim menembak empat personel keamanan Indonesia, menewaskan satu personel TNI dan satu personel Polri.
Belum diketahui apakah Philip Mertens berada di markas dalam hutan tersebut selama operasi. Pilot berkebangsaan Selandia Baru itu telah disandera KKB selama 50 hari.
Peneliti Human Rights Watch Indonesia, Andreas Harsono mengaku telah memverifikasi kabar penyerangan tersebut. Ia menyebut terdapat beberapa kali bentrokan antara aparat keamanan dengan kelompok bersenjata Papua.
"Saya telah memverifikasi pernyataan tersebut dengan mengecek apa yang telah dilaporkan polisi Indonesia dan orang Papua," kata Andreas dikutip RNZ.
"Dapat dikonfirmasi bahwa ini dimulai dengan serangan ke apa yang disebut markas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat. Saya kira itu adalah (serangan ke) persembunyian dalam hutan pada Kamis, 23 Maret pukul 01.00," lanjutnya.
Sebelumnya, Polda Papua telah menetapkan 15 tersangka pembakaran pesawat Susi Air dan penyanderaan Philip Mehrtens. Ke-15 tersangka itu ditetapkan masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV