PM Israel Benjamin Netanyahu Bersikeras Lakukan Reformasi Hukum, Israel Semakin Membara
Kompas dunia | 24 Maret 2023, 05:01 WIBTEL AVIV, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu bersikeras untuk tetap m melakukan reformasi hukum.
Padahal, penentangan terhadap reformasi hukum tersebut terus terjadi dan demonstrasi besar-besaran masih belum berhenti.
Hal tersebut membuat Israel semakin membara dengan demonstrasi yang tak kunjung berhenti.
Undang-Undang (UU) reformasi hukum itu sendiri akhirnya disahkan, Kamis (23/3/2023).
Baca Juga: Ukraina Klaim Putin Bisa Disidang In Absentia di Pengadilan Baru untuk Kejahatan Agresi
UU reformasi hukum tersebut akan mempersulit pengadilan untuk mencopot seorang pemimpin yang dianggap tak layak menjabat.
Perubahan itu jelas memantik kemarahan banyak masyarakat Israel.
Perubahan tersebut dianggap untuk kepentingan Netanyahu, yang saat ini tengah diadili karena korupsi.
Dinukil dari BBC, beberapa jam setelah pemungutan suara, para penentang memulai apa yang mereka sebut sebagai “hari kelumpuhan”.
Puluhan ribu demonstran berkumpul di Tel Aviv dan kota lainnya, serta memblokade jalan.
Bendera Israel yang besar dan spanduk dengan deklarasi kemerdekaan juga dipasang di tembok Kota Tua Yerusalem.
Polisi menggunakan Meriam air dan memasang petugas untuk membubarkan kerumunan di jalan raya Tel Avib yang sibuk.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : BBC