Mahkamah Pidana Internasional ICC Keluarkan Surat Penangkapan Putin, Moskow: Itu Tidak Berlaku
Kompas dunia | 17 Maret 2023, 23:51 WIBDEN HAAG, KOMPAS.TV - Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Komisioner Hak Anak Rusia Maria Lvova-Belova.
Demikian pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh ICC, Jumat (17/3/2023), seperti laporan RIA Novosti.
Pernyataan tersebut menyatakan keduanya dapat bertanggung jawab "atas kejahatan perang pengusiran penduduk (anak-anak) secara tidak sah dan pengalihan penduduk (anak-anak) secara tidak sah dari daerah yang diduduki Ukraina ke Federasi Rusia".
Dalam pernyataannya, pengadilan mengatakan Putin "diduga bertanggung jawab atas kejahatan perang pengusiran penduduk (anak-anak) secara tidak sah dan pengalihan penduduk (anak-anak) secara tidak sah dari daerah yang diduduki Ukraina ke Federasi Rusia".
Pengadilan juga mengeluarkan surat perintah pada Jumat untuk penangkapan Maria Alekseyevna Lvova-Belova, Komisioner Hak Anak di Kantor Presiden Federasi Rusia, atas tuduhan yang sama.
ICC mengatakan kamar pra-persidangan menemukan "alasan yang memadai untuk percaya setiap tersangka bertanggung jawab atas kejahatan perang pengusiran penduduk secara tidak sah dan pengalihan penduduk secara tidak sah dari daerah yang diduduki Ukraina ke Federasi Rusia, yang merugikan anak-anak Ukraina."
Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyatakan di kanal Telegram-nya, keputusan ICC tentang penangkapan Vladimir Putin dan ombudsman anak Maria Lvova-Belova tidak sah secara hukum.
"Keputusan Mahkamah Pidana Internasional tidak berarti bagi negara kami, termasuk dari segi hukum," tegas Zakharova.
Rusia, yang bukan merupakan pihak dalam Statuta Roma Mahkamah Pidana Internasional, tidak memiliki kewajiban di bawahnya, jelas perwakilan departemen tersebut.
Baca Juga: Penyelidik PBB Tuduh Rusia Lakukan Kejahatan Perang atas Deportasi Paksa Anak-anak Ukraina
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Ria Novosti/Tass/CBS