> >

Inilah Negara Pengimpor Senjata Nomor Tiga Terbesar di Dunia

Krisis rusia ukraina | 14 Maret 2023, 02:05 WIB
Tank Leopard 2A6 sedang stelling tempur. Serangan Rusia ke Ukraina sebabkan lonjakan arus bantuan militer dari AS dan Eropa ke Kiev, membuat Ukraina menjadi importir senjata terbesar ketiga di dunia. (Sumber: Krauss-Maffei Wegmann)

HELSINKI, KOMPAS.TV – Serangan Rusia ke Ukraina menyebabkan lonjakan arus bantuan militer dari AS dan Eropa ke Kiev, membuat Ukraina menjadi importir senjata terbesar ketiga di dunia tahun 2022, kata sebuah lembaga pemikir Swedia SIPRI.

Menurut laporan Associated Press, Senin (13/3/2023), Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) melaporkan bahwa sejak tahun 1991, ketika Ukraina merdeka dari Uni Soviet, hingga akhir tahun 2021, Ukraina telah mengimpor beberapa senjata utama.

Namun, invasi Rusia pada 24 Februari tahun lalu mengubah situasi tersebut secara signifikan. Hanya Qatar, yang meningkatkan pembelian senjata secara dramatis dalam dekade terakhir, dan India yang mengimpor lebih banyak senjata pada tahun ini, kata SIPRI dalam laporannya tentang transfer senjata global.

Pieter Wezeman, seorang peneliti senior di Program Transfer Senjata SIPRI, mencatat meskipun transfer senjata menurun secara global tahun lalu, "Penerimaan senjata di Eropa meningkat tajam karena ketegangan antara Rusia dan sebagian besar negara Eropa lainnya."

Dia mengatakan setelah serangan Rusia ke Ukraina, negara-negara Eropa ingin mengimpor lebih banyak senjata dan "lebih cepat".

Baca Juga: Bakhmut Kian Membara, Penembak Jitu Ukraina Sergap Tentara Bayaran Rusia Wagner di Area Industri

Tentara Ukraina menggunakan howitzer kaliber besar AS, M-777. Serangan Rusia ke Ukraina sebabkan lonjakan arus bantuan militer dari AS dan Eropa ke Kiev, membuat Ukraina menjadi importir senjata terbesar ketiga di dunia. (Sumber: AP Photo)

SIPRI mengatakan ekspor senjata lama didominasi oleh Amerika Serikat dan Rusia dengan kedua negara menjadi pengekspor senjata terbesar dan terbesar kedua selama tiga dekade terakhir. Namun, kesenjangan antara keduanya semakin melebar secara signifikan, sementara jarak antara Rusia dan pemasok senjata terbesar ketiga, Prancis, semakin menyempit.

Think tank tersebut mengatakan kemungkinan invasi Ukraina akan semakin membatasi ekspor senjata Rusia karena Moskow harus memprioritaskan pasokan senjata ke pasukannya sendiri dan permintaan dari negara-negara lain menurun karena sanksi perdagangan.

Data SIPRI menunjukkan bahwa ekspor senjata AS meningkat sebesar 14% antara periode 2013-2017 dan 2018-2022, dan Washington menyumbang 40% dari ekspor senjata global pada 2018-2022.

Sementara itu, ekspor senjata Rusia turun sebesar 31% antara dua periode, dan pangsa ekspor senjata globalnya menurun dari 22% menjadi 16%, sementara pangsa Prancis meningkat dari 7,1% menjadi 11%.

Menurut data SIPRI, ekspor senjata AS meningkat sebesar 14% pada periode 2013-2017 hingga 2018-2022, dengan kontribusi 40% dari total ekspor senjata global pada tahun 2018-2022.

Di sisi lain, ekspor senjata Rusia turun sebesar 31% pada dua periode tersebut, dengan pangsa ekspor global turun dari 22% menjadi 16%, sementara pangsa Prancis meningkat dari 7,1% menjadi 11%.

SIPRI adalah sebuah lembaga internasional independen yang didirikan pada tahun 1966, yang mengkhususkan diri dalam penelitian konflik, persenjataan, pengendalian senjata, dan perlucutan senjata.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU