Ledakan Kilang Ilegal di Nigeria Tewaskan Sedikitnya 12 Orang
Kompas dunia | 4 Maret 2023, 02:00 WIBABUJA, KOMPAS.TV - Sebuah ledakan dan kebakaran dekat lokasi kilang minyak ilegal di wilayah Delta Niger Nigeria menewaskan sedikitnya 12 orang pada Jumat, kata polisi, meskipun warga setempat melaporkan jumlah kematian yang lebih tinggi.
Ledakan di daerah Emuoha, negara bagian Rivers bagian selatan terjadi di sepanjang pipa yang menjadi target operator kilang ilegal yang mencoba mencuri minyak, kata juru bicara polisi negara bagian, Grace Iringe-Koko.
"Investigasi awal oleh Komando Polisi menunjukkan bahwa korban sedang menyedot produk mentah ketika situs tersebut terbakar," kata Iringe-Koko.
Lima kendaraan, empat bajaj dan sepeda motor "semuanya terbakar habis," katanya, sambil menambahkan bahwa pihak berwenang sedang bekerja untuk menentukan berapa banyak orang yang meninggal.
Masyarakat di area tersebut mengatakan kepada Associated Press bahwa puluhan orang mungkin telah meninggal dalam kebakaran yang berlangsung selama berjam-jam dan korban kebanyakan adalah orang muda yang berencana untuk menyedot minyak dari pipa dan mengangkutnya ke situs kilang ilegal dalam setidaknya lima kendaraan.
Fyneface Dumnamene, direktur eksekutif Youths and Environmental Advocacy Centre, mengatakan sebuah percikan dari knalpot bus yang memuat galon minyak mentah menyebabkan ledakan ketika sopir mencoba pergi.
Baca Juga: Nigeria Berdarah, Pertempuran Bandit dan Kelompok Perlawanan Tewaskan 40 Orang Lebih
"Semua orang dalam sekitar lima kendaraan itu terbakar," kata Dumnamene kepada AP.
Warga setempat bergegas mencoba menyelamatkan beberapa orang di lokasi kejadian, tetapi ledakan itu "sangat besar dan mengguncang bangunan kami," kata Issac Amaechi, yang tinggal di area tersebut.
Kilang ilegal adalah bisnis yang menguntungkan di Nigeria, salah satu produsen minyak teratas di Afrika. Mereka lebih banyak tersebar di wilayah Delta Niger yang kaya akan minyak, di mana sebagian besar fasilitas minyak negara terletak.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Associated Press