China Kembali Bantah Teori Kebocoran Lab Covid-19, Mungkinkah Asal Pandemi Terungkap?
Kompas dunia | 1 Maret 2023, 21:25 WIBBEIJING, KOMPAS.TV - Pemerintah China kembali membantah teori bahwa pandemi Covid-19 disebabkan oleh kebocoran laboratorium di Wuhan. Bantahan ini menanggapi komentar Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat (AS) yang mendukung teori kebocoran lab.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning menyebut komentar Direktur FBI Christopher Wray itu adalah upaya AS mendiskreditkan China. Ia pun menyebut keterlibatan intelijen AS dalam penyelidikan muasal virus sebagai "politisasi pelacakan asal mula."
"Dengan mengungkit teori kebocoran lab, AS tidak akan berhasil mendiskreditkan China. Alih-alih, itu hanya akan melukai kredibilitasnya sendiri," kata Mao dikutip Associated Press, Rabu (1/3/2023).
"Kami mendesak AS untuk menghormati sains dan fakta, berhenti menjadikan pelacakan asal mula (virus) menjadi sesuatu tentang politik dan intelijen, dan berhentilah mengganggu solidaritas sosial dan kerja sama (pelacakan) asal mula," lanjutnya.
Baca Juga: Direktur FBI Dukung Teori Covid-19 Bocor dari Lab Wuhan, Ngaku Tak Bisa Paparkan Bukti
Lembaga-lembaga pemerintah AS sendiri masih berbeda pendapat mengenai muasal virus Corona. Dinas Intelijen Pusat AS (CIA) dan lembaga federal lain belum memutuskan mengenai teori asal-usul Covid-19.
Sementara itu, Dewan Intelijen Nasional AS dan empat lembaga lain telah menyimpukan bahwa virus berasal dari binatang. Sedangkan Kementerian Energi AS menyebut Covid-19 bermula dari kebocoran lab, tetapi mencapai kesimpulan ini dengan "keyakinan rendah."
Pada 2022 lalu, tim pakar dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa "data kunci" untuk menjelaskan bagaimana pandemi Covid-19 dimulai masih belum ditemukan.
Untuk mengetahui awal mula pandemi Covid-19, kalangan ilmuwan menyebut banyak studi yang diperlukan, termasuk penelitian mengenai peran binatang liar dan studi lingkungan di tempat yang diduga menjadi titik awal penyebaran viurs.
Sebelumnya, Associated Press melaporkan bahwa pemerintah China mengontrol secara ketat penelitian mengenai muasal pandemi yang telah menewaskan lebih dari 6,8 juta jiwa. Beijing disebut membatasi sejumlah riset dan mempromosikan teori-teori pinggiran bahwa virus bisa jadi berasal dari luar China.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press