> >

Penelitian di AS Ungkap Penggunaan Ganja Setiap Hari Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Kompas dunia | 25 Februari 2023, 21:05 WIB
Legenda reggae Bunny Wailer menghisap pipa ganja di Kingston, Jamaika. Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan penggunaan ganja setiap hari dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, menambah kompleksitas dampak kesehatan dari tumbuhan alami yang masuk ke Golongan I Narkoba tersebut. (Sumber: AP Photo/David McFadden, File)

STANFORD, KOMPAS.TV - Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan penggunaan ganja setiap hari dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, menambah kompleksitas dampak kesehatan dari tumbuhan alami yang masuk ke Golongan I Narkoba tersebut.

Hasil penelitian yang dirilis hari Jumat (24/2/2023) itu, menunjukkan pengguna yang mengganja setiap hari memiliki kemungkinan 34 persen lebih tinggi untuk terkena penyakit arteri koroner, yaitu bentuk penyakit jantung paling umum, dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah menggunakan obat tersebut, seperti laporan Straits Times, Sabtu (25/2/2023).

Temuan ini akan dipresentasikan pada konferensi kardiologi pada bulan Maret mendatang.

Studi sebelumnya menunjukkan perokok ganja, terutama orang muda, mungkin punya risiko yang lebih tinggi untuk mengalami stroke atau penyakit lainnya.

Di sisi lain, penggunaan ganja semakin meningkat di banyak bagian dunia karena kemampuannya untuk meredakan rasa sakit kronis dan membantu kondisi seperti mual yang disebabkan oleh kemoterapi.

"Ilmu kesehatan masyarakat harus menyampaikan pesan bahwa kemungkinan ada bahaya penggunaan ganja yang sebelumnya tidak diakui, dan orang harus mempertimbangkan hal itu," kata penulis utama, Ishan Paranjpe, seorang dokter di Universitas Stanford.

Baca Juga: Amsterdam Bakal Larang Isap Ganja di Jalanan Kawasan Prostitusi gara-gara Kejahatan Makin Meningkat

Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan penggunaan ganja setiap hari dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, menambah kompleksitas dampak kesehatan dari tumbuhan alami yang masuk ke Golongan I Narkoba tersebut. (Sumber: KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)

Lebih banyak negara melegalkan ganja dalam beberapa tahun terakhir, meskipun obat ini masih dianggap ilegal di sebagian besar dunia.

Penggunaan ganja rekreasi meningkat di Amerika Serikat karena telah dilegalkan di banyak negara bagian, meskipun tetap ilegal di tingkat federal.

Para peneliti menganalisis data tentang seberapa sering 175.000 orang menggunakan ganja dan tingkat penyakit jantung mereka.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Straits Times


TERBARU