Pemerintah Turki Ternyata Telah Diperingatkan soal Potensi Gempa Dahsyat, Erdogan Gagal Antisipasi?
Kompas dunia | 11 Februari 2023, 16:16 WIBKAHRAMANMARAS, KOMPAS.TV - Pemerintah Turki dilaporkan telah diperingatkan tentang potensi gempa dahsyat di Kahramanras dan wilayah sekitarnya.
Seperti diketahui, gempa dengan magnitudo 7,8 dan 7,5 mengguncang Turki bagian tenggara dan Suriah bagian utara pada Senin (6/2/2023) lalu.
Saat ini dilaporkan lebih dari 23.000 orang tewas di kedua negara tersebut. Gempa mengakibatkan puluhan gedung hancur.
Seorang insinyur geologi dari Universitas Teknik Istanbul, Profesor Naci Gorur, menyadari adanya risiko gempa besar setelah gempa bumi melanda Elazig pada Januari 2020.
Baca Juga: Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Melebihi 23.000, Keajaiban Tetap Ada Meski Sudah 100 Jam
Elazig berada di sebelah timur laut dari pusat gempa yang terjadi awal pekan ini.
Ia memprediksi gempa besar terjadi di utara Adiyaman dan Kota Kahramanmaras, dan telah memberi tahu pemerintah terkait kemungkinan itu.
“Saya memperingatkan kepada pemerintah lokal, gubernur dan pemerintah pusat. Saya katakan untuk mulai mengambil langkah untuk membuat kota Anda siap untuk gempa,” katanya, dikutip dari BBC.
“Karena kita tak bisa menghentikannya, maka kita harus memperkecil kerusakan yang mereka sebabkan,” tambahnya.
Salah satu spesialis teknik gempa bumi terkemuka di Turki, Profesor Mustafa Erdik, percaya hilangnya nyawa yang dramatis disebabkan kelalaian dalam mematuhi peraturan bangunan.
Ia pun menyalahkan ketidaktahuan dan ketidakmampuan dalam industri bangunan.
“Kerusakan boleh saja terjadi tetapi tidak seperti ini, dengan lantai yang ditumpuk satu sama lain seperti kue dadar,” tutur Erdik.
“Itu seharusnya bisa dicegah dan itu mengakibatkan korban seperti yang kita lihat saat ini,” sambungnya.
Keadaan ini membuat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menjadi pihak yang paling dikritik dan ditekan.
Pemerintah Turki disebut lambat dalam merespons gempa tersebut. Erdogan mengakui lambatnya respons, namun ia menyalahkan takdir ketika mengunjungi daerah bencana.
“Hal seperti itu kerap terjadi. Ini bagian dari takdir,” kata Erdogan.
Baca Juga: Rusia Pede, Sebut Barat Gagal Beri Kekalahan Strategis
Kepala Yayasan Akut, Nasuh Mahruki, mengatakan salah satu penyebab keterlambatan penanganan adalah karena militer Turki yang berperan besar melakukan pertolongan saat gempa besar terjadi di Istanbul pada 1999, tak masuk dalam perencanaan.
Mereka harus menunggu perintah dari pemerintah untuk bergerak memberikan bantuan.
“Hal ini menyebabkan keterlambatan di awal dalam melakukan operasi pencarian dan penyelamatan.
Erdogan pun mengakui usaha pencarian tak secepat yang diharapkan pemerintah.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : BBC