Update Gempa Turki dan Suriah: Korban Tewas Tembus 7.700 Jiwa dan Diprediksi Terus Bertambah
Kompas dunia | 8 Februari 2023, 13:56 WIBNURDAGI, KOMPAS.TV - Korban tewas akibat gempa Turki dan Suriah telah mencapai lebih dari 7.700 jiwa, Rabu (8/2/2023) dan diperkirakan terus bertambah.
Melansir dari The Associated Press, hingga Rabu (8/2) pagi ada lebih dari 8.000 orang berhasil ditarik dari puing-puing reruntuhan bangunan di Turki. Tim penyelamat pun terus bekerja sepanjang malam berpacu dengan waktu untuk menarik para korban yang tertimbun reruntuhan bangunan.
Wakil Presiden Turki Fuat Oktoy menyebut, sedikitnya 5.894 warganya tewas akibat gempa bumi berkekuatan lebih dari M7 itu. Di sisi lain, ada setidaknya 34.810 orang menderita luka-luka.
Di Suriah, Kementerian Kesehatan menyatakan korban tewas di wilayah yang dikuasai pemerintah Presiden Bashar al-Assad meningkat menjadi 812 jiwa. Lalu, sekitar 1.400 orang terluka.
Di wilayah yang dikuasai pemberontak atau kelompok pro-demokrasi Suriah, sedikitnya 1.020 orang tewas di sisi barat laut. Sementara itu, lebih dari 2.300 dilaporkan terluka.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan 13 juta dari 85 juta penduduk negara itu menjadi korban gempa bumi. Erdogan pun mengumumkan keadaan darurat di 10 provinsi.
Baca Juga: Bantu Korban Gempa Turki, Qatar Kirim 10 Ribu Rumah Mobil
Sebanyak 380.000 warga Turki juga telah mengungsi di tempat penampungan pemerintah atau hotel. Banyak penyintas di Turki terpaksa tidur di mobil, di luar, atau di tempat penampungan pemerintah.
Sejumlah korban gempa di Turki mengaku khawatir akan mati kedinginan karena buruknya cuaca di negara itu. Dalam dua pekan terakhir Turki dilanda badai salju berkali-kali.
“Kami tidak punya tenda, kami tidak punya kompor pemanas, kami tidak punya apa-apa. Anak-anak kami dalam kondisi buruk. Kami semua basah kuyup di bawah hujan dan anak-anak kami kedinginan,” kata Aysan Kurt (27), Rabu (8/2) dilansir dari The Associated Press.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/The Associated Press