Update Gempa Turki: Korban Jiwa Tembus 4.000 Orang, Tim Rusia Tiba, Suriah Minta Bantuan PBB
Kompas dunia | 7 Februari 2023, 10:11 WIBADANA, KOMPAS.TV - Korban gempa Turki dan Suriah menembus 4.000 orang hingga pagi ini, sementara jumlah korban diperkirakan akan melonjak tajam setelah skala kehancuran mulai terlihat, seperti laporan Associated Press, Selasa, (7/2/2023).
Tim penyelamat di Turki dan Suriah yang dilanda perang mencari melalui malam yang beku hingga Selasa, (7/2/2023) berharap bisa menemukan lebih banyak korban selamat dari puing-puing setelah gempa berkekuatan 7,8 menewaskan lebih dari 4.000 orang dan merobohkan ribuan bangunan.
Pemerintah Suriah menyerukan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB dan semua negara anggota untuk membantu upaya penyelamatan, layanan kesehatan, tempat tinggal dan bantuan makanan setelah gempa besar yang menewaskan ribuan orang di Suriah dan Turki.
Daerah yang rusak akibat gempa di Suriah terbagi antara wilayah yang dikuasai pemerintah dan kantong terakhir yang dikuasai oposisi negara itu, yang dikepung pasukan pemerintah dan berbatasan dengan Turki.
Duta Besar Suriah untuk PBB Bassam Sabbagh mengatakan kepada wartawan bahwa sekretaris jenderal PBB “meyakinkan kami bahwa PBB akan melakukan semua yang mungkin untuk membantu Suriah dalam situasi yang sangat sulit ini.” Sabbagh mengatakan menteri luar negeri Suriah sudah mengirim surat kepada Sekjen PBB Antonio Guterres untuk meminta bantuan.
Sabbagh ditanya apakah Suriah akan setuju untuk mengizinkan PBB mengirimkan bantuan melalui titik penyeberangan lain dari Turki, jika memungkinkan. Dia tidak menanggapi secara langsung, tetapi mengatakan pemerintah siap membantu dan mengoordinasikan pengiriman bantuan “ke semua warga Suriah di semua wilayah Suriah.”
Baca Juga: Rekaman CCTV Detik-detik Gempa Dahsyat di Turki, Korban Jiwa Tembus 2.500 Jiwa
Wilayah yang dikuasai pemberontak bergantung pada aliran bantuan dari Turki untuk segala hal mulai dari makanan hingga pasokan medis.
Pihak berwenang di Suriah mengkhawatirkan lonjakan jumlah korban tewas, sementara gempa susulan terus meningkat saat tim penyelamat mencari korban selamat di antara tumpukan logam dan beton yang tersebar di seluruh wilayah yang dilanda perang saudara Suriah selama 12 tahun dan krisis pengungsi.
Para penyintas berteriak minta tolong dari dalam pegunungan puing saat responden pertama menghadapi hujan dan salju. Aktivitas seismik terus mengguncang wilayah tersebut, termasuk guncangan lain yang hampir sama kuatnya dengan gempa awal. Para pekerja dengan hati-hati menarik lempengan beton dan meraih jenazah saat keluarga yang putus asa menunggu kabar dari orang yang dicintai.
“Cucu saya berumur 1 1/2 tahun. Tolong bantu mereka. … Mereka berada di lantai 12,” tangis Imran Bahur di dekat gedung apartemennya yang hancur di kota Adana, Turki, pada hari Senin.
Puluhan ribu orang yang kehilangan tempat tinggal di Turki dan Suriah menghadapi malam yang dingin. Di kota Gaziantep, Turki, ibu kota provinsi sekitar 33 kilometer (20 mil) dari pusat gempa, orang-orang berlindung di pusat perbelanjaan, stadion, masjid, dan pusat komunitas. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan tujuh hari berkabung nasional.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Associated Press