> >

Bantu Siswa Menyontek saat Ujian, Perempuan Ini Dikejar Interpol

Kompas dunia | 4 Februari 2023, 17:29 WIB
Poh Yuan Nie jadi kejaran interpol karena membantu sejumlah siswa menyontek saat ujian pada 2016 lalu. (Sumber: CNN)

SINGAPURA, KOMPAS.TV - Seorang perempuan asal Singapura menjadi target pengejaran Organisasi Polisi Kriminalitas Internasional atau Interpol.

Yang mengejutkan, ia menjadi target pengejaran karena membantu sejumlah siswa menyontek agar lulus ujian masuk perguruan tinggi.

Poh Yuan Nie, 57 tahun, dilaporkan telah melarikan diri dari Singapura setelah mendalangi penipuan rumit selama berlangsungnya ujian tahunan GCE O Level, yang dijalani siswa tahun terakhir sekolah menengah.

Dalam aksinya, Poh dan tiga tutor lainnya, memberi jawaban kepada siswa-siswa tersebut menggunakan sistem kamera badan, earphone, dan perangkat bluetooth.

Baca Juga: Pertemuan Menlu Asean 2023 di Jakarta Berakhir, Ada Tiga Hal yang Dibicarakan

Dilansir CNN, Jumat (3/2/2023), Poh diputus bersalah oleh pengadilan Singapura dan dijatuhi hukuman penjara empat tahun karena penipuan.

Namun, ia tak muncul di pengadilan dan dilaporkan melarikan diri dari Singapura.

Menurut dokumen awal persidangan, Poh dan tiga komplotannya, keponakannya, Fiona Poh, mantan kekasihnya Tan Jia Yan dan seorang warga negara China, Feng Riwen, dibayar masing-masing 8.000 dolar Singapura atau setara Rp81 juta, oleh seorang pria dari China.

Mereka dibayar untuk membantu enam siswa berusia antara 17 dan 20 tahun, yang juga dari China, agar lulus ujian GCE pada 2016, sehingga mereka bisa masuk kampus setempat.

Pembayaran itu akan dikembalikan jika para siswa tak lulus ujian.

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : CNN


TERBARU