PM Malaysia Anwar Ibrahim Bantah Nepotisme karena Angkat Putrinya Jadi Penasihat yang Tidak Digaji
Kompas dunia | 31 Januari 2023, 21:37 WIBKUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim, Selasa (31/1/2023), membantah tudingan nepotisme karena menunjuk putrinya, Nurul Izzah, sebagai penasihat seniornya. Ia membela penunjukan putrinya dengan mengatakan tidak ada nepotisme yang terlibat, seperti laporan Free Malaysia Today.
Sebelumnya, PM Malaysia Anwar Ibrahim menghadapi kritik atas penunjukan putri sulungnya Nurul Izzah, yang kehilangan kursinya dalam pemilihan umum, sebagai penasihat pro bono atau tidak mendapat gaji di bidang ekonomi dan keuangan, seperti laporan Straits Times, Selasa (31/1).
Terlepas dari kenyataan bahwa sang anak, Nurul Izzah, tidak dibayar, para pengkritik mengatakan penunjukan itu terlihat seperti nepotisme. Lantaran, Izzah, 42 tahun, dianggap tidak punya pengalaman di bidang ekonomi dan keuangan.
Transparency International Malaysia (TI-M), sebuah organisasi non-pemerintah, mengatakan langkah tersebut “memberikan sinyal yang salah, dan jika tidak diperbaiki, itu akan menjadi faktor yang akan muncul di Indeks Persepsi Korupsi”.
“Mudah-mudahan Perdana Menteri turun tangan dan melakukan penyesuaian agar kita tidak kehilangan bakat Nurul Izzah,” kata Presiden TI-M Muhammad Mohan seperti dikutip harian The Star.
Seorang mantan anggota kelompok aktivis pro-Anwar juga mengecam keputusan tersebut.
“Persepsinya sederhana, dari 32 juta orang, apakah memang tidak ada orang lain yang bisa menjadi penasihat perdana menteri?” mantan sekretaris Otai Reformis Abdul Razak Ismail seperti dikutip oleh portal online Free Malaysia Today.
Baca Juga: Presiden Jokowi Sopiri PM Malaysia Anwar Ibrahim Keliling Kebun Raya Bogor
PM Anwar Ibrahim membantah tudingan nepotisme dan membela penunjukan putrinya, Nurul Izzah, sebagai penasihat seniornya, dengan mengatakan tidak ada nepotisme yang terlibat.
“Nepotisme adalah di mana (anggota keluarga) diberikan posisi untuk menyalahgunakan kekuasaan, memperkaya diri sendiri, mendapatkan kontrak dan mendapatkan bayaran yang sangat besar. Ini bukan masalahnya," tegas Anwar kepada wartawan.
Nurul Izzah punya gelar di bidang teknik dan gelar kedua di bidang kebijakan publik dan sosial dari Universitas Johns Hopkins di Amerika Serikat. Dia saat ini adalah wakil presiden Partai Keadilan Rakyat PKR yang dipimpin oleh ayahnya.
Dalam pemilihan umum terakhir, dia kehilangan kursi parlemen Permatang Pauh, kubu tradisional PKR, dari Perikatan Nasional dengan hampir 6.000 suara, setelah memenangkannya pada tahun 2018 dengan hampir 16.000 suara.
Terlepas dari keberatannya, ekonom dan penasihat senior Khazanah Research Institute Jomo Kwame Sundram mengatakan Izzah menunjukkan kemandirian politik dan kebijakan yang baik dalam sejumlah masalah di masa lalu.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Free Malaysia Today/Straits Times