Israel Serbu Kamp Pengungsi di Jenin, Bunuh 9 Warga Palestina Termasuk Nenek Berusia 61 Tahun
Kompas dunia | 27 Januari 2023, 00:03 WIBKAMP PENGUNGSI JENIN, KOMPAS.TV — Pasukan Israel menyerbu kamp pengungsi Palestina di Jenin, membunuh sedikitnya sembilan warga Palestina, termasuk seorang wanita berusia 61 tahun, kata pejabat Palestina seperti laporan Associated Press, Kamis (26/1/2023).
Serbuan Israel itu adalah operasi tunggal paling mematikan di wilayah itu dalam dua dekade terakhir.
Penyerbuan di kamp pengungsi Jenin meningkatkan risiko gejolak besar pada hari-hari pertempuran Israel-Palestina. Insiden itu menjadi ujian bagi pemerintah garis keras baru Israel dan membayangi rencana perjalanan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken ke wilayah tersebut.
Hamas, kelompok militan Islam yang menguasai Gaza, mengancam balas dendam. Eskalasi kekerasan di Tepi Barat sebelumnya telah memicu tembakan roket pembalasan dari Jalur Gaza.
Pasukan Israel di Tepi Barat dan di perbatasan dengan Gaza meningkatkan kewaspadaan. Para pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di seluruh wilayah, meneriakkan solidaritas dengan Jenin, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas bertemu dengan penasihat tinggi untuk membahas tanggapan atas serangan itu.
Seorang pejabat senior mengatakan Palestina diperkirakan akan menghentikan koordinasi keamanan dengan Israel – sebuah langkah yang telah dicoba di masa lalu dengan sedikit keberhasilan.
Kedua belah pihak menjaga hubungan keamanan dalam upaya bersama untuk menahan militan Islam. Tindakan Palestina menangguhkan koordinasi ini berumur pendek, sebagian karena manfaat yang dinikmati dari hubungan tersebut dan juga karena tekanan AS dan Israel untuk mempertahankannya.
Pejabat itu, yang berbicara tanpa menyebut nama menunggu pengumuman resmi Kamis malam, mengatakan Palestina juga berencana mengajukan pengaduan ke Dewan Keamanan PBB, Pengadilan Kriminal Internasional, dan badan internasional lainnya.
Baca Juga: Hadiri Pertemuan DK PBB, Menlu Retno Marsudi Mengajak Dunia Cari Solusi Damai Bagi Palestina
Baku tembak meletus ketika militer Israel melakukan operasi siang hari yang jarang terjadi di kamp pengungsi yang katanya dimaksudkan untuk mencegah serangan yang akan segera terjadi terhadap warga Israel.
Kamp, di mana kelompok militan Jihad Islam Palestina memiliki pijakan utama, telah menjadi fokus serangan Israel hampir setiap malam.
Setidaknya satu dari korban tewas diidentifikasi oleh warga Palestina sebagai milisi, tetapi tidak jelas berapa banyak lainnya yang berafiliasi dengan kelompok bersenjata.
Ketegangan antara Israel dan Palestina melonjak sejak Israel meningkatkan serangan di Tepi Barat musim semi lalu, menyusul serangkaian serangan Palestina.
Konflik semakin meningkat bulan ini, ketika pemerintah sayap kanan Israel mulai menjabat dan menjanjikan garis keras terhadap Palestina.
Menteri Keamanan Nasional Israel yang baru, politikus sayap kanan Itamar Ben-Gvir, yang berupaya memberikan kekebalan hukum kepada tentara Israel yang menembak warga Palestina, mengunggah video dirinya, Kamis, di samping kepala polisi Israel, berseri-seri penuh kemenangan.
Dia mengucapkan selamat kepada pasukan keamanan atas "operasi yang berhasil", dengan mengatakan pemerintah memberikan "dukungan kepada para pejuang kita dalam perang melawan teroris."
Gambar di media Palestina menunjukkan bagian luar bangunan dua lantai yang hangus dan puing-puing di jalan. Militer Israel mengeklaim masuk gedung untuk meledakkan bahan peledak yang katanya digunakan oleh para tersangka.
Baca Juga: Israel Tembak Mati 2 Warga Palestina di Tepi Barat, 14 Terbunuh dalam Dua Pekan Pertama 2023
Setelah pasukan mundur dari daerah tersebut setelah operasi selama tiga jam, beberapa mobil terbalik, kaca depan dan jendelanya pecah, saat penduduk memeriksa kerusakannya.
Menteri Kesehatan Palestina May Al-Kaila mengatakan paramedis berjuang untuk menjangkau yang terluka selama pertempuran, sementara Akram Rajoub, Gubernur Jenin, mengatakan militer mencegah pekerja darurat mengevakuasi yang terluka.
Kedua pejabat tersebut menuduh militer menembakkan gas air mata ke bangsal anak sebuah rumah sakit, menyebabkan anak-anak tidak bisa bernapas. Video dari rumah sakit menunjukkan perempuan membawa anak-anak ke koridor rumah sakit.
Militer mengatakan pasukan Israel menutup jalan untuk memfasilitasi operasi mereka, yang mempersulit upaya tim penyelamat, dan gas air mata kemungkinan masuk ke rumah sakit dari bentrokan di dekatnya.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Associated Press