Al-Qur'an Dibakar, Al Azhar Mesir Serukan Dunia Islam Boikot Produk Belanda dan Swedia
Kompas dunia | 26 Januari 2023, 01:05 WIBANKARA, KOMPAS.TV - Lembaga pendidikan tertua di dunia, Al Azhar Mesir, menyerukan kepada dunia Islam untuk memboikot produk Belanda dan Swedia usai kejadian pembakaran Al-Qur'an baru-baru ini.
Dalam sebuah pernyataan pada Rabu (25/1/2023), Al Azhar meminta masyarakat Arab dan muslim untuk memboikot semua produk dari kedua negara tersebut.
Al Azhar juga mendesak sikap yang kuat dan bersatu dalam mendukung Al-Qur'an yang mulia sebagai reaksi yang tepat terhadap pemerintah Swedia dan Belanda yang telah menyinggung perasaan 1,5 miliar umat muslim di dunia.
“Mereka telah berlebihan dalam melindungi kejahatan kejam dan biadab yang dilakukan di bawah panji tidak manusiawi dan tidak bermoral, atau apa yang mereka sebut ‘kebebasan berekspresi’," kata Al Azhar dikutip dari Antara.
Al Azhar lantas meminta semua orang Arab dan muslim "untuk mematuhi boikot, dan untuk mendidik anak-anak, remaja, dan perempuan tentang hal itu.”
“Orang-orang yang menyimpang ini tidak akan pernah menghargai nilai agama, yang tidak mereka ketahui sama sekali, kecuali mereka menghadapi kebutuhan material, moneter, dan ekonomi yang menantang. Itulah satu-satunya bahasa yang mereka ketahui,” tegas Al Azhar.
Baca Juga: Tak Terima Al-Qur'an Dibakar, Turki Disebut Tak akan Setujui Swedia Masuk NATO
Pada Minggu (21/1/2023), seorang politikus sayap kanan Belanda dan pemimpin kelompok Islamofobia Pegida, Edwin Wagensveld, melakukan penistaan terhadap kitab suci dengan merobek halaman-halaman Al-Qur'an di Den Haag.
Dalam video yang beredar di Twitter, Wagensveld menunjukkan dirinya sedang membakar sobekan halaman kitab umat muslim itu di dalam panci.
Insiden tersebut dilakukan hanya berselang sehari dengan pembakaran salinan Al-Qur'an oleh ekstremis Rasmus Paludan di luar Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Antara