Meneropong Tank Leopard 2 yang Segera Dikirim ke Ukraina, Indonesia Punya Lebih 100 Unit
Krisis rusia ukraina | 24 Januari 2023, 06:40 WIBJENEWA, KOMPAS.TV - Menyusul tekanan kuat dari sekutunya, Jerman tampaknya beringsut untuk menyetujui pengiriman tank tempur utama Leopard 2 berteknologi tinggi yang diharapkan Ukraina dan pendukung Barat terbesarnya. Pengiriman tank tempur diharapkan mampu meningkatkan perlawanan Kiev terhadap Rusia.
Seperti laporan Associated Press, Senin (23/1/2023), selama akhir pekan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan, Berlin tidak akan menghalangi jika Polandia ingin mengirimkan tank Leopard 2 dari gudang senjata melintasi perbatasan ke Ukraina.
Saat ini Jerman juga tidak menyampingkan untuk memasok tank semacam itu ke Ukraina, namun memperingatkan bahwa implikasi dari langkah semacam itu perlu ditimbang dengan sangat hati-hati.
Indonesia sendiri punya tank Leopard 2A4 sebanyak 42 unit dan Leopard 2RI yang jauh lebih canggih sebanyak 61 unit.
Berikut ini adalah makna tank-tank itu bagi pertahanan Ukraina melawan pasukan Rusia, dan harapan untuk mengusir mereka.
Baca Juga: Polandia Akan Minta Izin Jerman Kirim Tank Leopard ke Ukraina, Bikin Koalisi Pembantu Kiev
Apa Itu Tank Leopard 2?
Krauss-Maffei Wegmann dari Jerman, produsen Leopard 2, menyebutnya sebagai "tank tempur terkemuka di dunia" yang selama hampir setengah abad berhasil menggabungkan aspek daya tembak, perlindungan, kecepatan, dan kemampuan manuver, membuatnya dapat beradaptasi dengan banyak jenis situasi pertempuran dan duel pasukan tank.
Tank yang punya berbagai versi dengan berat antara 56 hingga 62 ton ini punya empat awak dan jangkauan tempur sekitar 500 kilometer, dan kecepatan tertinggi sekitar 68 kilometer per jam. Sekarang dengan empat varian utama, versi paling awal pertama kali digunakan pada tahun 1979.
Senjata utamanya adalah smooth bore gun 120mm dan memiliki sistem kontrol tembakan digital penuh.
Berapa Banyak Tank Leopard 2 yang Bisa Dikirim ke Ukraina?
Satu daya tarik besar dari tank buatan Jerman ini adalah jumlahnya yang banyak: Lebih dari 2.000 unit telah dikerahkan di lebih dari selusin negara Eropa dan Kanada. Secara keseluruhan, KMW mengatakan lebih dari 3.500 unit telah dipasok ke 19 negara, di antaranya Indonesia.
Rheinmetall AG, kontraktor pertahanan Jerman yang membuat meriam smoothbore 120mm di Leopard 2, mengatakan tank tersebut dikerahkan oleh “lebih banyak negara daripada negara lain”.
Menurut analisis baru-baru ini oleh International Institute for Strategic Studies, sebuah think tank global yang berbasis di London, sekitar 350 Leopard 2 dalam versi yang berbeda telah dikirim ke Yunani, dan Polandia punya sekitar 250 jenis yang berbeda. Finlandia punya 200 dalam status operasi atau status disimpan.
Untuk perang Ukraina melawan Rusia, “Diyakini tank Leopard 2 punya pengaruh yang signifikan dalam pertempuran, dibutuhkan setidaknya sekitar 100 tank,” tulis para analis IISS.
Menteri Pertahanan Ukraina menginginkan 300 tank, dan beberapa pemimpin Uni Eropa mendukungnya dalam hal itu.
“Kami membutuhkan 300 armada tank,” kata Menteri Luar Negeri Luksemburg Jean Asselborn pada hari Senin (23/1/2023) di Brussel, mengacu pada pengerahan luas tank Leopard di seluruh Eropa, dan kebutuhan akan persenjataan “tersinkronisasi” yang dapat beroperasi bersama dengan lancar.
Memasukkan tank Leopard 2 ke tangan Ukraina tidak semudah menggelindingkannya melintasi perbatasan dari teman-teman Ukraina di Eropa. IISS memperkirakan pelatihan selama tiga hingga enam minggu akan diperlukan bagi kru operasi dan staf pendukung untuk mencapai kecakapan dasar.
Baca Juga: Jerman akan Biarkan Polandia Kirim Tank Canggih Leopard ke Ukraina, Konflik Terbuka di Depan Mata
Perbedaan Apa Tank Leopard 2 dalam Palagan Ukraina?
Yohann Michel, seorang analis penelitian untuk urusan pertahanan dan militer di IISS, mengatakan tank semacam itu dapat memungkinkan Ukraina untuk melakukan ofensif dalam konflik 11 bulan yang telah menemui jalan buntu selama berbulan-bulan setelah dua serangan balasan utama Ukraina yang merebut kembali wilayah yang diduduki oleh Rusia selama berbulan-bulan di timur laut dan selatan.
“Dalam jenis konflik ini, tidak mungkin melakukan serangan skala besar tanpa berbagai peralatan tempur lapis baja dan kendaraan lapis baja, dan tank adalah bagian dari itu,” katanya melalui telepon. Selain Tank Tempur Utama, atau MBT seperti Leopard II, yang lain termasuk kendaraan tempur infanteri dan pengangkut personel lapis baja.
Pengiriman Leopard 2 dari Barat dapat membantu melengkapi Ukraina dengan amunisi kaliber tinggi yang dibutuhkan untuk menggantikan stok era Sovietnya sendiri yang berkurang, membuka jalan baru bagi pasokan senjata Barat untuk sampai ke Ukraina.
“Dalam pandangan saya, itulah dampak utamanya,” kata Michel melalui telepon. “Dampak kedua, tentu saja, meningkatkan jumlah tank yang tersedia di gudang senjata Ukraina,” yang dia perkirakan “beberapa ratus” saat ini.
Baca Juga: Polandia Siap Kirim Tank Leopard ke Ukraina, jika Sekutu Lain Juga Melakukannya
Kenapa Ukraina Tidak Punya Tank Leopard 2?
Jerman adalah pengambil keputusan akhir tentang apakah Leopard 2 boleh dikirim, bahkan dari gudang senjata negara lain, dan telah menahan diri untuk mengirimnya ke Ukraina.
Sekutu Barat yang lebih hawkish meningkatkan tekanan pada Jerman, tetapi Amerika Serikat juga menolak untuk mengirim tank M1 Abrams mereka.
Amerika Serikat mengumumkan paket bantuan militer baru yang diperkirakan akan mencakup hampir 100 kendaraan tempur Stryker dan setidaknya 50 kendaraan lapis baja Bradley, tetapi bukan Abrams, yang menurut pejabat AS punya kebutuhan perawatan yang kompleks dan mungkin bukan yang terbaik.
Sekutu dan analis militer mengatakan Leopard 2 bertenaga diesel, tidak digerakkan oleh bahan bakar jet yang menggerakkan M1 Abrams, dan lebih mudah dioperasikan daripada tank besar AS, dan dengan demikian punya waktu pelatihan yang lebih singkat.
Inggris bulan ini mengumumkan akan mengirim tank Challenger 2 ke Ukraina, dan Republik Ceko serta Polandia telah menyediakan tank T-72 era Soviet untuk pasukan Ukraina.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, dia telah meminta menteri pertahanannya untuk "mengerjakan" gagasan pengiriman beberapa tank tempur Leclerc Prancis ke Ukraina.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press