Barat dan AS Bimbang soal Permintaan Tank Berat dari Ukraina, Ini Alasannya
Krisis rusia ukraina | 21 Januari 2023, 02:05 WIBBERLIN, KOMPAS.TV – Kanada mengirimkan 200 pengangkut personel. Inggris akan menyumbangkan 600 rudal. Swedia memberikan sistem artileri dan kendaraan lapis baja. Amerika Serikat (AS) hari Kamis mengatakan akan mengirimkan sekitar 100 kendaraan tempur tambahan untuk membantu Ukraina membalikkan kemajuan Rusia, dalam salah satu komitmen keamanan terbesarnya sejak dimulainya perang, seperti laporan New York Times, Jumat (20/1/2023).
Tapi sejauh ini, yang hilang dari paket senjata baru yang dinyatakan oleh para pejabat dari Organisasi Perjanjian Atlantik Utara NATO di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman hari Jumat adalah tank buatan AS dan Jerman yang menurut para pemimpin Ukraina sangat dibutuhkan. Isu yang akan berada di pusat pembicaraan negara-negara NATO.
Ben Barry, pakar perang darat di Institut Internasional untuk Studi Strategis di London mengatakan kampanye tekanan oleh Ukraina dan tetangga terdekatnya di Eropa Timur mengingatkan kembali pada pelajaran dari Perang Dunia II ketika AS memasok Angkatan Darat Inggris dengan tank Sherman untuk memukul mundur pasukan musuh di Eropa dan Afrika Utara.
Sekarang, kata Barry, Presiden Volodymyr Zelensky dari Ukraina mengandalkan seruan serupa, "Pesan yang sama: 'Beri kami alat dan kami akan menyelesaikan pekerjaan'," kata Barry.
Berikut adalah perdebatan tentang pengiriman tank ke Ukraina.
Baca Juga: Jelang Setahun Invasi Rusia, Kiev Frustrasi, Jerman Ditekan Segera Kirimkan Tank pada Ukraina
Mengapa tank begitu penting bagi Ukraina?
Menyusul pertempuran sengit untuk menguasai wilayah selama setahun terakhir, para pejabat mengatakan jelas bahwa tank akan sangat penting dalam mendorong mundur pasukan Rusia.
Hal itu semakin penting pada musim dingin ini, mengingat peluang terbatas bagi Ukraina untuk mengambil keuntungan sebelum Rusia mengerahkan ratusan ribu tentara baru wajib militer dalam serangan musim semi yang diperkirakan akan terjadi.
Komandan militer paling senior Ukraina, Jenderal Valery Zaluzhny, mengatakan pasukannya membutuhkan sekitar 300 tank Barat untuk membuat perbedaan dalam pertempuran di kota-kota yang diperebutkan dengan sengit di provinsi timur yang berbatasan dengan Rusia.
Selama setahun terakhir, sekutu NATO di Eropa Timur memasok Ukraina dengan tank era Soviet dan buatan Rusia yang kini sudah hancur di tangan pasukan Rusia.
Baca Juga: Jelang Setahun Invasi, Pemimpin Tentara Bayaran Rusia Puji Kemampuan Tempur Prajurit Ukraina
Mengapa Jerman begitu enggan mengirim tank?
Jerman lama menolak mengirim senjata paling ampuhnya ke negara-negara yang berkonflik, hasil dari semacam aturan dari sejarahnya memulai Perang Dunia II.
Itu termasuk melarang ekspor tank Leopard 2 ke Ukraina, bahkan yang telah dijual ke negara lain.
Keengganan juga mencerminkan perpecahan yang tajam di antara orang Jerman, seperti yang ditunjukkan dalam jajak pendapat baru-baru ini, atas pengiriman tank tempur ke Ukraina meskipun ada dukungan luas untuk menyediakan senjata lain.
Kanselir Jerman Olaf Scholz berulang kali mengatakan dia tidak akan "melakukannya sendiri" ketika harus mengirim senjata ke Ukraina, dan hanya akan bertindak bersama sekutu.
Dalam praktiknya, itu berarti Jerman tidak akan bertindak tanpa Washington. Minggu ini, pejabat Jerman mengatakan Scholz bersikeras Berlin tidak akan mengirim tank Leopardnya sendiri kecuali AS mengirimkan tank M1 Abramsnya juga.
Yang belum jelas adalah apakah Scholz akan mengizinkan negara lain mengirim tank Leopard mereka tanpa mengirimnya sendiri. Polandia dan Finlandia mengatakan mereka akan menyumbangkan tank-tank itu dari persediaan mereka sendiri jika Berlin mengeluarkan lisensi untuk mengekspornya kembali.
Para ahli percaya ada sekitar 2.000 tank Leopard 2 buatan Jerman yang digunakan oleh setidaknya 13 militer Eropa.
Baca Juga: Wagner Rayu Warganya untuk Ikut Perang di Ukraina, Presiden Serbia Naik Darah!
Akankah Washington mengirim tank buatan AS ke Ukraina?
Itu tidak diharapkan dalam waktu dekat, menurut dua pejabat pertahanan AS, jikapun pengiriman tank Abrams akan terjadi.
Hari Kamis, (19/1/2023), para pejabat AS mengatakan mereka akan mengirim sekitar 100 kendaraan tempur tambahan yang dikenal sebagai Strykers dan Bradleys ke Ukraina. Itu di atas 50 Bradley yang dijanjikan AS awal Januari.
Seorang pejabat senior administrasi mengatakan kendaraan baru itu tidak dimaksudkan untuk meredakan permintaan tank Ukraina, melainkan untuk menyediakan peralatan lain yang terbukti berguna di medan perang.
Pemerintahan Biden lama menegaskan tank M1 Abrams buatan AS, dengan kebutuhan mereka akan bahan bakar tertentu, perawatan dan seringnya pergantian suku cadang, termasuk masalah pengangkutan dan pelatihan, tidak cocok untuk pertempuran di Ukraina timur, di mana jalur pasokan dapat dengan mudah diputus.
Seorang juru bicara Pentagon, Sabrina Singh, mengatakan kepada wartawan hari Kamis bahwa "tidak masuk akal" untuk menyediakan Ukraina dengan tank Abrams "pada saat ini" karena mereka menggunakan bahan bakar jet dan sulit dirawat. Dia mengatakan Jerman harus mengambil keputusan sendiri tentang Leopard 2.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/New York Times