Update Kecelakaan Pesawat di Nepal: 68 Orang Tewas, Penyebab Belum Diketahui
Kompas dunia | 15 Januari 2023, 21:10 WIBKATHMANDU, KOMPAS.TV - Kecelakaan pesawat ATR72 di Pokhara, Nepal, Minggu (15/1/2023), sedikitnya telah menewaskan 68 orang.
Sebelumnya, pesawat yang jatuh di jurang saat mendarat di bandara yang baru dibuka di kota resor Pokhara itu, sempat dilaporkan menewaskan 32 orang.
Dilansir Associated Press, tim penyelamat masih terus menyisir puing-puing pesawat di tepi tebing dan jurang di bawahnya untuk menemukan korban lain atau korban selamat.
Bishnu Tiwari, salah seorang penduduk lokal yang bergegas ke lokasi kecelakaan untuk membantu pencarian jenazah, mengatakan upaya penyelamatan terhambat karena asap tebal dan kobaran api yang melahap pesawat.
“Apinya sangat panas sehingga kami tidak bisa mendekati reruntuhan. Saya mendengar seorang pria berteriak minta tolong, tetapi karena api dan asap kami tidak dapat membantunya,” terang Tiwari.
Hingga saat ini, belum diketahui apa penyebab kecelakaan pesawat ini.
Namun salah seorang saksi bernama Gaurav Gurung menjelaskan, dia melihat pesawat berputar dengan keras di udara setelah mulai mencoba mendarat.
Ia menambahkan, pesawat nahas tersebut jatuh dengan hidung terlebih dahulu ke arah kiri dan kemudian jatuh ke jurang.
“Pesawat terbakar setelah kecelakaan itu. Ada asap di mana-mana,” ungkap Gurung.
Baca Juga: Pesawat yang Membawa 72 Orang Jatuh di Nepal, Sedikitnya 32 Tewas
Sejumlah korban yang telah dievakuasi tidak bisa dikenali karena luka bakar yang parah dan langsung dibawa ke rumah sakit.
Otoritas penerbangan Nepal mengatakan pesawat melakukan kontak terakhir dengan bandara dari dekat Ngarai Seti pada pukul 10:50 pagi waktu setempat sebelum jatuh.
Pesawat nahas itu jatuh di lokasi yang berjarak sekitar 1,6 kilometer dari Bandara Internasional Pokhara.
Pesawat ATR72 yang bermesin ganda itu dioperasikan oleh Yeti Airlines Nepal. Pesawat tersebut dalam penerbangan dari Kathmandu ke Pokhara.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press