> >

China Blokir Visa untuk Korea Selatan dan Jepang, Buntut Kebijakan yang Dinilai Diskriminatif

Kompas dunia | 11 Januari 2023, 13:21 WIB
Foto ilustrasi. Seorang penumpang pesawat asal China dites Covid-19 di Bandara Roissy Charles de Gaulle, Paris, Prancis, 1 Januari 2023. (Sumber: Aurelien Morissard/Associated Press)

BEIJING, KOMPAS.TV - Pemerintah China memblokir atau menangguhkan penerbitan visa jangka pendek untuk warga Korea Selatan (Korsel) dan Jepang, Selasa (10/1/2023).

Langkah tersebut diambil setelah Jepang dan Korsel mewajibkan tes Covid-19 negatif bagi pelancong asal Tiongkok. Tindakan pemerintah China ini pun dinilai sebagai balasan atas kebijakan dua negara itu.

Kedutaan Besar (Kedubes) China di Seoul mengeluarkan pernyataan resmi tentang penghentian sementara waktu segala jenis layanan visa bagi warga Korsel pada Selasa.

Melansir dari Associated Press, Kedubes China di Seoul mengumumkan penghentian layanan visa untuk warga Korsel hingga akhir Januari 2023. Pengumuman itu disebarkan melalui media sosial WeChat.

China melakukan penangguhan visa untuk pariwisata, keperluan obat, serta perdagangan bagi warga Korsel.

Kebijakan itu diambil karena Pemerintah China menganggap Pemerintah Korsel diskriminatif terhadap warga di Negeri Tirai Bambu itu. Sebab, Korsel mewajibkan pelancong dari China lolos tes Covid-19.

Baca Juga: Sejumlah Negara Lakukan Tes Covid terhadap Pelancong China, WHO Eropa Nilai Tak Ada Ancaman Langsung

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) China, Qin Gang, menelepon Menlu Korsel Park Jin dan mengeluhkan kebijakan yang mewajibkan penumpang pesawat dari China menjalani tes Covid-19.

Qin menilai kebijakan tersebut diskriminatif terhadap warga China. Di sisi lain, Park Jin bersikukuh bahwa kebijakan tersebut demi keamanan masyarakat Korsel.

“Bagaimana mungkin diskriminasi terhadap warga China didasari analisis ilmiah? Negara-negara itu tidak melihat fakta bahwa kasus di dalam negeri sendiri juga melonjak, tetapi dunia tidak mendsikriminasi mereka,” kata Juru Bicara Kemlu China Wang Wenbin, Selasa (10/1).

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU