Prancis Berikan Tank Tempur Ringan, Ukraina Girang tapi Tetap Minta Tank Berat
Krisis rusia ukraina | 5 Januari 2023, 23:05 WIBPARIS, KOMPAS.TV — Prancis pada Kamis (5/1/2023) memastikan segera memberikan armada tank ringan beroda AMX-10 RC kepada Ukraina, tank ringan pertama yang diterima Ukraina dari Barat.
Kementerian Pertahanan Prancis menyatakan akan segera berunding dengan Ukraina untuk mengatur pengiriman kendaraan tempur lapis baja pemburu tank tersebut, seperti laporan Associated Press, Kamis (5/1/2023).
Pembicaraan akan mencakup jadwal pengiriman dan pelatihan tentara Ukraina, kata kementerian tersebut.
Disebut sebagai "tank ringan" dalam bahasa Prancis, AMX-10 RC membawa meriam 105 milimeter dan dua senapan mesin.
Kendaraan tempur terutama dirancang untuk misi pengintaian dan punya cukup lapis baja untuk melindungi dari senjata infanteri ringan, kata kementerian pertahanan Prancis.
Tank jenis ini menggunakan roda dan bukan rantai, memungkinkannya lebih gesit daripada tank berat.
Baca Juga: Ukraina Rencanakan Serangan Besar pada Musim Semi, Bertekad Depak Rusia, Bebaskan Donbass dan Krimea
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Twitter berterima kasih kepada Prancis atas senjata dan untuk "mengintensifkan kerja sama dengan mitra dalam arah yang sama."
Ukraina selama berbulan-bulan berusaha mendapat pasokan tank yang lebih berat, termasuk tank Abrams Amerika Serikat (AS) dan tank Leopard 2 Jerman.
Republik Ceko dan Polandia menghibahkan tank T-72 era Soviet untuk pasukan Ukraina.
Keputusan Prancis diumumkan setelah panggilan telepon selama satu jam antara Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Zelenskyy pada Rabu sore. Istana Elysee menolak untuk memberikan rincian tentang perjanjian tersebut.
AMX-10 RC beroperasi dengan militer Prancis sejak tahun 1981 dan baru-baru ini mengalami peningkatan serta pengembangan. Kementerian Pertahanan Prancis mengatakan kendaraan tempur itu sekarang secara bertahap digantikan oleh kendaraan setara baru bernama Jaguar.
Keputusan itu merupakan dukungan militer Prancis ke Ukraina, menyusul kunjungan Menteri Pertahanan Prancis ke Kiev pekan lalu.
Baca Juga: Intelijen Ukraina Blak-blakan, Sebut akan Ada Lebih Banyak Serangan ke Teritori Rusia
Paris selama ini memasok Ukraina dengan sebagian besar persenjataan meriam Caesar serta rudal anti-tank, baterai rudal pertahanan udara Crotale, dan peluncur roket. Prancis juga melatih sekitar 2.000 tentara Ukraina di tanah Prancis.
Presiden AS Joe Biden mengatakan pemerintahannya sedang mempertimbangkan untuk mengirim Kendaraan Tempur Bradley ke Ukraina, sebuah kendaraan tempur lapis baja menengah yang dapat berfungsi sebagai pengangkut pasukan.
Saat ditanya wartawan di Kentucky tentang apakah ada menyediakan kendaraan tempur lapis baja ke Ukraina, Biden menjawab "ya" tanpa memberikan komentar lebih lanjut.
Pemerintah Jerman selama berbulan-bulan menghadapi seruan dari Kiev dan beberapa anggota parlemen di dalam negeri untuk mengirimkan tank berat Leopard 2 ke Ukraina tetapi mengatakan mereka tidak akan melakukannya sendiri dengan langkah seperti itu dan tidak ada negara lain yang memasok peralatan Barat yang serupa.
Wakil ketua DPP partai Kanselir Olaf Scholz, Saskia Esken, mengatakan kepada televisi N-TV hari Kamis bahwa Scholz dan pemerintah melakukan kontak rutin dan dekat "dengan mitra kami, dengan teman-teman kami, tentu saja, terutama dengan Amerika Serikat" pada pengiriman senjata .
Inggris mengatakan mereka memberi Ukraina lebih dari 200 kendaraan lapis baja untuk transportasi pasukan, tetapi belum ada tank.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Associated Press