> >

Badai Covid-19 China Jadi Bahan Pertengkaran Politis, Beijing dan Uni Eropa Berselisih Kebijakan

Kompas dunia | 4 Januari 2023, 21:16 WIB
Ilustrasi. Seorang penumpang pesawat asal China dites Covid-19 di Bandara Roissy Charles de Gaulle, Paris, Prancis, 1 Januari 2023. (Sumber: Aurelien Morissard/Associated Press)

BEIJING, KOMPAS.TV - Gelombang Covid-19 yang menerpa China belakangan ini turut menimbulkan perselisihan politis antara Beijing dan Uni Eropa. Pemerintahan Xi Jinping mendamprat kebijakan negara-negara Uni Eropa yang mulai memberlakukan pembatasan di bandara bagi pelancong China.

Di lain sisi, China menolak bantuan Uni Eropa, termasuk kiriman vaksin. Juru bicara pemerintah China, Mao Ning menegaskan situasi Covid-19 di negaranya "terkontrol" dan sumber daya medis "mencukupi."

Baca Juga: Korsel Buru Warga China yang Positif Covid-19 tapi Kabur saat Hendak Dikarantina

China tak melangkah surut ketika dihadapkan pembatasan perjalanan bagi warganya. Beijing mengancam akan menerapkan kebijakan balasan.

"Kami tegas menentang upaya memanipulasi kebijakan terkait Covid untuk tujuan politis dan akan mengambil tindakan balasan sesuai prinsip resiprokalitas," kata Mao dikutip Associated Press, Selasa (3/1/2023).

Walaupun diancam Beijing, Uni Eropa tetap menempuh sejenis kebijakan bersama untuk memastikan pelancong dari China tidak mentransmisikan varian baru potensial Covid-19 ke Benua Eropa.

Swedia, pemegang presidensi Uni Eropa, memperingatkan bahwa pelancong dari China "harus bersiap menghadapi kebijakan yang bisa diambil dalam waktu dekat."

Badan respons krisis Uni Eropa akan menentukan kebijakan terkait pelancong China pada Rabu (4/1). Uni Eropa khawatir kecolongan penularan Covid-19 seperti awal pandemi pada 2020 silam.

Sebagian anggota Uni Eropa telah menerapkan langkah membatasi pelancong dari China. Italia, Prancis, dan Spanyol telah memberlakukan pembatasan khusus terkait Covid-19 bagi pelancong asal China.

Meskipun demikian, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Uni Eropa melaporkan bahwa situasi Covid-19 China tidak menghadirkan ancaman kesehatan secara menyeluruh dalam waktu dekat. Badan ini menyebut varian yang menyebar di China sudah ada di Eropa kebijakan "nol-Covid" ditanggalkan Beijing.

Baca Juga: Daftar Negara yang Berlakukan Pembatasan Covid-19 ke Pelancong China, Bagaimana dengan Indonesia?

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto

Sumber : Associated Press


TERBARU