89 Tentara Rusia Tewas Diroket, Ramai-Ramai Main HP hingga Terdeteksi Radar Ukraina
Krisis rusia ukraina | 4 Januari 2023, 21:04 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa penggunaan ponsel pribadi secara beramai-ramai membuat pasukan Ukraina mendeteksi keberadaan tentara Rusia di sebuah fasilitas di Makiivka, Oblast (daerah setingkat provinsi) Donetsk. Fasilitas itu pun kemudian diserang pasukan Ukraina menggunakan roket HIMARS hingga menewaskan 89 serdadu.
Wakil Kepala Departemen Politik-Militer Angkatan Bersenjata Rusia Letjen Sergey Sevryukov menyampaikan bahwa ponsel para tentara Rusia itu dinyalakan dalam jarak jangkau radar atau alat deteksi pasukan Ukraina.
Baca Juga: Amarah Publik Rusia Memuncak atas Tewasnya Puluhan Tentara oleh Ukraina di Makiivka
Letjen Sevryukov menegaskan otoritas Rusia telah menetapkan larangan terkait penggunaan ponsel di medan perang. Ia pun menyebut Kementerian Pertahanan Rusia akan mengambil tindakan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang.
"Semakin jelas saat ini bahwa penyebab utama kejadian (di Makiivka) adalah penggunaan ponsel pribadi berskala besar oleh para prajurit di area yang bisa dijangkau senjata musuh, bertentangan dengan larangan yang ada," kata Sevryukov dikutip TASS, Rabu (4/1/2023).
"Faktor ini membuat musuh menentukan koordinat lokasi tentara dan mengirim serangan rudal," kata dia. "Tindakan yang diperlukan telah ditempuh saat ini untuk menghindari insiden tragis serupa pada masa mendatang."
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa pihaknya diserang enam roket HIMARS di Makiivka. Dua di antara roket itu berhasil disergap.
Akan tetapi, roket meledak di sebuah fasilitas yang penuh tentara. Tidak diketahui secara spesifik fasilitas apakah ini.
Otoritas Ukraina mengakui bahwa pihaknya mengirim serangan roket ke Makiivka pada 31 Desember 2022. Kiev juga menyebut sejumlah kendaraan militer Rusia turut hancur dalam serangan ini.
Direktorat Komunikasi Angkatan Bersenjata Ukraina mengklaim sekitar 400 tentara Rusia terbunuh dalam serangan ke sebuah sekolah vokasi di Makiivka. Namun, klaim ini tidak bisa diverifikasi dan pihak Rusia tidak menyinggung gedung sekolah vokasi sebagaimana klaim Ukraina.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV/TASS