> >

Kata Pelayat Indonesia di Antara Puluhan Ribu yang Antre Melayat Paus Emeritus Benediktus

Kompas dunia | 3 Januari 2023, 01:05 WIB
Jenazah Paus Emeritus Benediktuk XVI disemayamkan di Basilika Santo Petrus, Vatikan. Warga Indonesia ada di antara puluhan ribu yang berbondong-bondong ke Basilika Santo Petrus di Vatikan, melayat Paus Emeritus Benediktus XVI. (Sumber: AP Photo)

VATIKAN, KOMPAS.TV - Warga Indonesia berada di antara puluhan ribu yang berbondong-bondong ke Basilika Santo Petrus di Vatikan, melayat Paus Emeritus Benediktus XVI.

"Saya harus datang," kata Sri, seorang perempuan yang berkunjung dari Jakarta, Indonesia, seperti dikutip Antara, Senin (2/1/2023).

"Dia adalah paus dan saya seorang Katolik," kata Sri yang menolak menyebutkan nama keluarganya.

Jenazah Benediktus, yang mengenakan jubah liturgi merah dan emas dan ditempatkan di mimbar sederhana, dipindahkan dalam prosesi sebelum fajar melalui Taman Vatikan dari biara ke tempat di depan altar utama Basilika Santo Petrus.

Jenazahnya Benediktus dibaringkan tanpa perlengkapan atau lambang kepausan menjelang pemakamannya minggu ini.

Baca Juga: Ribuan Orang Beri Penghormatan Terakhir saat Paus Benediktus Disemayamkan di Basilika St Petrus

Warga Indonesia berada di antara puluhan ribu yang berbondong-bondong ke Basilika Santo Petrus di Vatikan, melayat Paus Emeritus Benediktus XVI. (Sumber: AP Photo)

"Saya merasa dia seperti kakek bagi kami," kata Veronica Siegal 16 tahun, seorang siswa sekolah menengah Katolik dari Baton Rouge, Louisiana, di Lapangan Santo Petrus setelah melihat jenazah paus.

Dia berkata telah membaca salah satu buku Benediktus tentang Yesus untuk salah satu pelajarannya.

"Saya tahu dia berada di tempat yang lebih baik karena dia orang suci dan dia memimpin dengan sangat baik," kata teman sekelas Siegal, Molly Foley yang juga berusia 16 tahun dari Atlanta, Georgia.

Juru bicara Vatikan Matteo Bruni mengatakan Benediktus akan dimakamkan sesuai dengan keinginannya di tempat yang sama di ruang bawah tanah di bawah Basilika Santo Petrus.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Antara


TERBARU