> >

Afrika Barat Terancam Kelaparan dan Kehancuran Ekonomi akibat Pandemi serta Konflik

Kompas dunia | 17 Desember 2022, 13:16 WIB
Nalangu Lekoomet menangis sambil memangku putranya yang mengalami malanutrisi, Peisaal Loitibik, di Desa Gerbang Barat, Samburu, Kenya, 13 Oktober 2022. Dia mengatakan anak berusia 2 tahun itu sempat pingsan karena kelaparan. (Sumber: AP Photo/Brian Inganga)

 

DAKAR, KOMPAS.TV - Seorang pejabat Program Pangan Dunia (WFP) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Federico Doehnert, menyatakan lebih dari 25.000 jiwa di kawasan Afrika Barat terancam kelaparan pada tahun depan. Ancaman ini khususnya timbul di daerah-daerah yang dilanda konflik.

Menurut Doenhert, puluhan ribu orang di Nigeria, Mali, dan Burkina Faso menderita akibat konflik yang memperparah kehancuran ekonomi karena pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina.

"Salah satu hal yang paling mengejutkan adalah kita sudah punya masalah kerentanan tangan tahun lalu. Tahun ini, kita menyaksikan pemburukan lebih jauh," kata Doenhert di Dakar, Senegal, Jumat (16/12/2022), dikutip Associated Press.

Baca Juga: Ukraina Kirim Bantuan Puluhan Ribu Ton Gandum, Bantu Afrika di Tengah Musim Kering

Menurut PBB, kawasan lintas-perbatasan antara Burkina Faso, Mali, dan Niger menjadi pusat eskalasi krisis kemanusiaan di Afrika Barat.

Kawasan tersebut juga diterpa oleh bencana banjir dan kekeringan yang diperparah krisis iklim. Akibatnya, lebih dari 10 juta jiwa disebut memerlukan bantuan.

Kata Doenhert, hampir 80 persen dari orang yang terancam kelaparan parah berada di daerah Sahel, Burkina Faso.

Kota-kota di daerah ini mengalami pengepungan oleh kelompok ekstremis yang terafiliasi dengan Al-Qaeda dan ISIS.

Salah satu kota yang terdampak blokade ekstremis adalah Djibo. Warga tidak bisa meladang akibat blokade dan sulit ditembus bantuan kemanusiaan.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU