Konsumsi Batu Bara Dunia Tahun 2022 akan Jadi Tertinggi Sepanjang Masa, akan Bertahan hingga 2025
Kompas dunia | 17 Desember 2022, 03:05 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Badan Energi Internasional (IEA) hari Jumat (16/12/2022) menerbitkan laporan, konsumsi batu bara global diperkirakan akan meningkat ke level tertinggi sepanjang masa pada tahun 2022.
Laporan itu menyebut, konsumsi batu bara global akan tetap pada tingkat yang sama dalam beberapa tahun ke depan jika upaya yang lebih kuat tidak dilakukan untuk beralih ke ekonomi rendah karbon.
Harga gas yang tinggi setelah serangan Rusia ke Ukraina dan gangguan pasokan energi dunia dipandang menjadi penyebab beberapa negara beralih ke batu bara yang relatif lebih murah tahun ini.
Gelombang panas dan kekeringan di beberapa daerah juga meningkatkan permintaan listrik dan mengurangi tenaga air, sementara pembangkit nuklir juga sangat lemah, terutama di Eropa, di mana Prancis harus menutup reaktor nuklir untuk pemeliharaan.
Laporan tahunan IEA tentang batu bara memperkirakan penggunaan batubara global akan meningkat sebesar 1,2 persen tahun ini, melebihi 8 miliar ton dalam satu tahun untuk pertama kalinya. Rekor tertinggi sebelumnya untuk penggunaan batu bara dunia adalah tahun 2013.
IEA juga memperkirakan konsumsi batu bara akan tetap datar pada level tersebut hingga tahun 2025. Lantaran, penurunan di pasar yang sudah matang diimbangi oleh permintaan yang terus kuat di negara-negara berkembang di Asia.
Ini berarti batu bara akan terus menjadi sumber emisi karbon dioksida atau CO2 terbesar dari sistem energi global sejauh ini.
Peningkatan permintaan batu bara terbesar diperkirakan terjadi di India sebesar 7 persen, diikuti oleh Uni Eropa sebesar 6 persen dan China sebesar 0,4 persen.
Baca Juga: Akhiri Energi Batu Bara, AS Bersama Jepang dan Mitra Mobilisasi Rp310 Triliun untuk Indonesia
“Dunia mendekati puncak penggunaan bahan bakar fosil, dengan batu bara akan menjadi yang pertama menurun, tetapi kita belum sampai di sana,” kata Keisuke Sadamori, direktur pasar dan keamanan energi IEA.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Straits Times