Duduk Perkara Bentrok Tentara China vs India di Perbatasan: Rebutan Wilayah Bekas Perang 1962
Kompas dunia | 13 Desember 2022, 20:30 WIBNEW DELHI, KOMPAS.TV - Tentara China dan India dilaporkan terlibat bentrok pada pekan lalu. Pada Selasa (13/12/2022), Kementerian Pertahanan India menyebut pihak tentara China memulai insiden kekerasan ini lebih dulu dengan "merangsek ke wilayah India."
Menteri Pertahanan India Rajnath Singh menyebut tentara China berusaha "mengubah status quo secara sepihak". Kedua pihak berebut perbatasan yang disengketakan di dekat Sungai Yangtze.
Insiden serupa pernah terjadi pada Juni 2020 silam. Waktu itu, tentara China dan India terlibat tawuran mematikan dengan pentungan, batu, dan baku pukul.
Associated Press melaporkan, kata Singh, tidak ada tentara India yang mengalami luka serius akibat insiden kekerasan ini. Kedua pihak pun disebut segera menarik diri dari perbatasan sengketa.
Baca Juga: Bocah di India Jatuh ke Dalam Sumur Sedalam 122 Meter, Penyelamatannya Berpacu dengan Waktu
Sementara itu, tentara China juga dilaporkan sekadar mengalami luka ringan. Komandan masing-masing pihak pun telah bertemu pada Minggu (11/12) untuk membereskan perselisihan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin enggan menjabarkan detail mengenai insiden ini. Wang sebatas menyampaikan harapan agar New Delhi berkomitman menjaga "perdamaian dan ketenteraman" di kawasan perbatasan.
"Sejauh pengertian kami, situasi terkini di perbatasan China-India secara keseluruhan damai dan stabil," kata Wang.
Duduk perkara bentrokan tentara China vs India
Bentrokan antartentara pada pekan lalu tersebut terjadi di kawasan perbatasan Garis Kontrol Aktual (LAC). Garis ini merupakan demarkasi yang secara longgar memisahkan China dan India, merentang dari Ladakh di barat hingga negara bagian Arunachal Pradesh, timur India.
Beijing mengeklaim kawasan perbatasan itu sebagai wilayahnya. China dan India sendiri pernah berperang memperebutkan perbatasan ini pada 1962 silam.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press