Uni Eropa dan G7 Batasi Harga Minyak Rusia, Menlu Hungaria Geram: Ini Melukai Ekonomi Eropa!
Kompas dunia | 4 Desember 2022, 18:17 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto mengecam kebijakan pembatasan harga (price cap) minyak Rusia yang digolkan kelompok G7 dan Uni Eropa pada Jumat (2/12/2022) lalu. Szijjarto menyebut kebijakan ini sekadar akan melukai ekonomi Eropa.
Pada Jumat (2/12) lalu, G7 dan Australia mengumumkan akan membatasi harga minyak Rusia per 5 Desember besok atau secepat mungkin.
Langkah ini menyikuti kebijakan Uni Eropa yang membatasi harga minyak Rusia di harga 60 dolar AS atau sekitar Rp922 ribu per barel.
Baca Juga: Rusia Ingin Gunakan Anjing Liar untuk Dijadikan Bom Bunuh Diri di Ukraina, Timbulkan Keraguan
Kelompok G7 dan Australia menyebut kebijakan pembatasan ini demi mencegah Rusia dari mendapatkan keuntungan atas invasinya ke Ukraina.
Kebijakan tersebut akan memengaruhi minyak Rusia yang diekspor via jalur laut.
"Uni Eropa mengenalkan pembatasan harga untuk minyak. Namun, inilah saatnya untuk Brussel mengerti bahwa kebijakan seperti itu paling merusak ke ekonomi Eropa," kata Szijjarto, Sabtu (3/12/2022), dikutip TASS.
Szijjarto pun menyarankan agar otoritas Eropa untuk membuka diri ke lebih banyak sumber energi demi mengurangi harga.
"Selama negosiasi tentang pembatasan harga, kami berjuang keras untuk kepentingan Hungaria dan akhirnya mencapai tujuan kami: Hungaria tidak ikut dalam (kebijakan) pembatasan harga. Kami lagi-lagi berhasil melindungi keamanan suplai energi negara kami," kata Szijjarto.
Moskow sendiri menanggapi kebijakan G7 dan Uni Eropa dengan memutus pasokan minyak ke Eropa. Hal tersebut ditegaskan oleh Utusan Permanen Rusia untuk Organisasi-Organisasi Internasional di Wina Mikhail Ulyanov.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/TASS