Ini Kemampuan Mengerikan B-21 Raider, Pengebom Siluman Canggih Terbaru Militer AS
Kompas dunia | 3 Desember 2022, 21:38 WIBProgram ini diperkirakan menelan biaya setidaknya $80 miliar atau Rp1.241 triliun, dan AU AS berniat memiliki setidaknya 100 pesawat.
Baca Juga: Ngeri, Pentagon Pamerkan Pesawat Pengebom Nuklir Siluman Terbaru, B-21 Raider
B-21 disebut menjadi pesawat pertama militer AS yang memiliki teknologi generasi keenam. Teknologi ini mengandalkan artificial intelligence atau kecerdasan buatan nan canggih, jaringan komputer, dan fusi data untuk membantu pilot saat mereka melakukan misi pengeboman jarak jauh yang mengharuskan mereka masuk dan keluar dari wilayah udara musuh.
AU AS juga tengah menjajaki apakah B-21 dapat diterbangkan dari jarak jauh, meskipun kemungkinan itu baru bisa terjadi bertahun-tahun setelah pertama kali terbang.
Pentagon bermaksud agar B-21 Raider menggantikan pengebom B-2 Spirit dan B-1B Lancer yang makin uzur, menghapus secara bertahap pesawat yang lebih tua pada tahun 2040-an. Pengebom B-52, yang berusia puluhan tahun, juga dapat digantikan oleh B-21 di tahun-tahun mendatang. Acara peluncuran pada Jumat juga meliputi terbang lintas oleh ketiga pengebom uzur tersebut.
B-21 Raider Northrop Grumman diresmikan pada Jumat di lokasi perusahaan di Palmdale, California. Peluncuran itu menandai kali pertama publik melihat pesawat generasi keenam pertama di dunia.
Dikirim ke AU AS, B-21 sekarang bergabung dengan triad strategis sebagai pencegah yang terlihat dan fleksibel, mendukung tujuan keamanan nasional dan meyakinkan sekutu dan mitra bangsa.
B-21 Raider memberi AU AS fleksibilitas jarak jauh dan kemampuan bertahan yang tinggi. Muatan misi pengeboman. B-21 diklaim akan mampu menembus pertahanan terberat untuk serangan presisi di mana pun di dunia.
Baca Juga: Korea Utara Layangkan Ancaman Nuklir, AS Jawab dengan Pamer Kekuatan Pesawat Pengebom Supersonik
Baca Juga: AS Umumkan Berhasil Uji Coba Rudal Hipersonik yang Diluncurkan Pesawat Pengebom B-52H
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Washington Post/Northrop Grumman