Militer AS Bersiap Kembali Mangkal di Teluk Subic Filipina, Laut China Selatan Bakal Makin Tegang
Kompas dunia | 25 November 2022, 20:30 WIBSUBIC, KOMPAS.TV - Militer Amerika Serikat (AS) kemungkinan akan kembali ke pangkalan di Teluk Subic di Filipina karena kekhawatiran atas meningkatnya kehadiran maritim China di kawasan itu, kata seorang pejabat tinggi badan lokal yang mengawasi zona pelabuhan bebas itu.
Kyodo melaporkan pada Jumat (25/11/2022), militer AS akan kembali ke Teluk Subic setelah 30 tahun meninggalkan daerah yang pernah menjadi pangkalan militer terbesar AS di Asia itu.
Bekas Pangkalan Angkatan Laut AS di Teluk Subic, yang menghadap Laut China Selatan, menjadi pelabuhan bebas yang ramai, mempekerjakan sekitar 150.000 penduduk lokal dan dikelola oleh Otoritas Metropolitan Teluk Subic (SBMA).
Manila dan Washington bernegosiasi untuk menyiapkan lima lokasi tambahan di Filipina untuk membangun fasilitas militer AS dan menyiapkan senjata di bawah Perjanjian Peningkatan Kerja Sama Pertahanan (EDCA).
Ketua SBMA Rolen Paulino hari Rabu (23/11) mengatakan dia akan "sangat terkejut" jika Teluk Subic tidak menjadi lokasi dari EDCA saat "selama perang, dan pada waktu yang sangat penting".
Pernyataan itu disampaikan Paulino sehari sebelum peringatan 30 tahun kepergian Angkatan Laut AS dari pelabuhan yang telah dikuasainya selama hampir 94 tahun.
Baca Juga: PM Ismail Sabri Angkat Suara, Sebut China Harusnya Patuhi Hukum Laut PBB di Laut China Selatan
Serangkaian acara yang diadakan pada Kamis di pelabuhan bebas untuk menandai HUT ke-30 pendirian SBMA, termasuk tampilan pesawat sipil dan helikopter Angkatan Laut Filipina di Bandara Subic yang sekarang diubah fungsinya untuk pengawasan dan pelatihan penerbangan.
Ditandatangani pada 2014, EDCA kemungkinan akan terus melampaui periode 10 tahunnya, seperti yang ditunjukkan oleh minat baru AS dalam membangun pangkalan baru di Filipina dan mendanai baru untuk meningkatkan situs-situs EDCA yang ada.
Paulino mengatakan, ketegangan di Selat Taiwan dan meningkatnya permusuhan antara AS dan China menjadi perhatian.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Kyodo/Antara