Pembentukan Koalisi Malaysia Masih Sengit, Pakatan Harapan dan Barisan Nasional Rundingkan Koalisi
Kompas dunia | 21 November 2022, 10:59 WIBKUALA LUMPUR, KOMPAS.TV – Ketua Pakatan Harapan PH Anwar Ibrahim dan rekannya dari Barisan Nasional BN Zahid Hamidi bertemu pada Senin pagi, (21/11/2022) hanya beberapa jam sebelum batas waktu istana bagi para pemimpin politik Malaysia untuk membentuk pemerintahan.
Pertemuan di Seri Pacific Hotel di Kuala Lumpur terjadi setelah pemungutan suara hari Sabtu, (19/11/2022) yang menghasilkan tidak adanya kubu mayoritas mutlak di Parlemen, dengan Datuk Seri Anwar Ibrahim dan ketua Perikatan Nasional (PN) Muhyiddin Yassin mempertaruhkan klaim mereka untuk menjadi perdana menteri.
Hari Minggu malam, (20/11/2022) Barisan Nasional membantah keras telah setuju bergabung dengan koalisi Perikatan Nasional yang komponen terbesarnya ada PAS, atau Parti Islam SeMalaysia.
Para pemimpin partai lain yang hadir dalam pertemuan tersebut termasuk mantan perdana menteri dan wakil presiden Umno Ismail Sabri Yaakob dan Mohamad Sabu, presiden komponen PH Parti Amanah Negara.
Komponen terbesar PH, Partai Aksi Demokratik (DAP), pada Minggu malam menyetujui langkah presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar untuk mengikat BN yang dipimpin Umno, kata sumber kepada The Straits Times.
Langkah itu kontroversial karena PH telah lama menjadikan antikorupsi sebagai prinsip inti dari agenda politiknya, sementara anggota Umno dianggap penuh dengan korupsi, tidak terkecuali presiden partai Zahid, yang diadili atas puluhan tuduhan korupsi.
Baca Juga: Pembentukan Koalisi Malaysia Sengit, Barisan Nasional Klaim Belum Diajak Bicara Perikatan Nasional
Pada 2018, UMNO kehilangan kekuasaan untuk pertama kalinya dalam sejarah enam dekade Malaysia menyusul kemarahan publik atas skandal 1MDB, di mana miliaran dolar dana publik dicuri.
“Zahid tidak akan diberikan posisi pemerintah dan tidak akan ada campur tangan dalam kasus pengadilannya. Ini adalah keputusan yang sulit dan sulit, tetapi kita harus mengenali musuh yang lebih besar. PAS tidak diperbolehkan dalam pemerintahan,” kata seorang anggota dewan pimpinan DAP kepada ST, mengacu pada Parti Islam SeMalaysia.
PAS, anggota PN Tan Sri Muhyiddin, muncul sebagai partai terbesar di Parlemen dengan 44 anggota parlemen setelah pemilihan hari Sabtu, dan telah lama mendukung pandangan Islamis yang menurut para kritikus melanggar kebebasan pribadi.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Straits Times