> >

Lavrov Hadir saat Zelenskyy Pidato Virtual di KTT G20, Sebut G19 sebagai Sarkasme terhadap Rusia

Kompas dunia | 15 November 2022, 16:26 WIB
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov tetap di ruangan saat pidato virtual Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di KTT G20, kemudian berpidato yang dipenuhi seluruh pemimpin G20, kata orang-orang yang mengetahui masalah ini. (Sumber: Tangkapan Layar YouTube Kompas TV/Dina Karina )

BADUNG, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dilaporkan tetap berada di dalam ruangan saat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melakukan pidato virtual di KTT G20. Lavrov kemudian berpidato, dan dihadiri seluruh pemimpin G20, kata orang-orang yang mengetahui masalah ini seperti laporan Associated Press, Selasa, (15/11/2022).

Pidato tersebut merupakan bagian penting dari sesi pertama pertemuan G20 di Bali, Indonesia, yang dimulai pada Selasa (15/11/2022). Pidato itu pula menandakan bagaimana ketegangan dan dampak dari serangan Rusia ke Ukraina menggelayut di konferensi tingkat tinggi tersebut.

Zelenskyy dalam pidatonya meminta dukungan dari apa yang disebutnya sebagai negara-negara G19, dan bukan G-20, sebuah sarkasme terhadap Rusia.

Sementara jumlah orang di ruangan bervariasi selama sesi, ruang sidang hampir penuh untuk Zelenskyy, dan Lavrov di antara pemimpin yang hadir.

Lavrov, yang hadir menggantikan Presiden Vladimir Putin, kemudian mengambil giliran berbicara. Namun, Lavrov mengatakan dia juga harus menanggapi Zelenskyy.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Bicara Keras di KTT G20, Desak Anggota untuk Bertanggung Jawab Akhiri Perang

Presiden Joko Widodo berbicara keras pada pidato pembukaan KTT G20, Selasa (15/11/2022), mendesak semua berdialog untuk menemukan solusi atas perbedaan, meminta anggota untuk bertanggung jawab serta mengedepankan paradigma kolaborasi serta menciptakan situasi sama-sama menang, bukan menang atau kalah. (Sumber: Deccan Herald)

Ruangan itu tetap penuh untuk pidato Lavrov, tanpa ada pemimpin yang melakukan walkout, menjadi semacam kemenangan retoris bagi Rusia.

Dia mengulangi argumen Putin yang membenarkan serangan sejak 24 Februari sebagai pertarungan melawan neo-Nazi di Ukraina, kata orang-orang, bahkan ketika Kremlin telah berulang kali gagal menunjukkan bukti atas klaimnya.

Tetapi, reaksi itu disebut-sebut diredam di dalam ruangan. Ini menunjukkan bahwa para pemimpin dunia lainnya sudah lelah dengan bombastisnya perang Rusia yang sekarang memasuki bulan kesembilan.

Sementara di berbagai pertemuan sebelumnya, aksi walkout kerap terjadi sebagai protes sekutu Ukraina saat pejabat Rusia berbicara.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU