Rusia Tolak Upaya Sebagian Negara Membuat KTT G20 Jadi Membahas Isu Keamanan, Bukan Agenda Asli
Kompas dunia | 14 November 2022, 00:05 WIBBALI, KOMPAS.TV - Rusia menyerukan agar KTT G20 berhenti berbicara tentang isu keamanan dan fokus pada masalah sosial ekonomi paling mendesak di dunia.
Seruan ini dilontarkan Rusia menjelang pertemuan puncak yang akan didominasi oleh kritik Barat terhadap invasi Rusia ke Ukraina, seperti laporan Straits Times, Minggu (13/11/2022).
G20, kelompok ekonomi terbesar di dunia yang menghasilkan lebih dari 80 persen dari produk domestik bruto atau PDB global akan bertemu di Bali di Indonesia pada Senin (14/11/2022), di mana Presiden AS Joe Biden diperkirakan akan menggunakan forum puncak itu untuk menjatuhkan Rusia secara terbuka atas perang di Ukraina.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan menjelang KTT, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, "Pada intinya, penting bahwa G20 memusatkan upayanya pada ancaman nyata, bukan imajiner."
Kemenlu Rusia menambahkan, “Kami yakin G20 bertemu untuk menangani masalah sosial-ekonomi. Memperluas agendanya ke bidang perdamaian dan keamanan tidak dapat dilakukan. Itu akan menjadi serangan langsung terhadap mandat Dewan Keamanan PBB dan akan merusak atmosfir kepercayaan dan kerja sama di G20.”
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov akan memimpin delegasi Rusia ke KTT G20, yang pertama sejak Moskow menyerang Ukraina bulan Februari, setelah Kremlin mengatakan Presiden Vladimir Putin terlalu sibuk untuk hadir.
Sebelumnya, Lavrov memarahi Barat karena berusaha untuk "memiliterisasi" Asia Tenggara, dalam komentar yang mengundang potensi konfrontasi tegang di KTT G20.
Rusia mengatakan krisis pangan global akan menjadi bagian penting dari agenda di Bali, yang jatuh hanya beberapa hari sebelum kesepakatan biji-bijian Laut Hitam berakhir pada 19 November.
Baca Juga: Jokowi Tegaskan KTT G20 Sudah Siap Diselenggarakan, Gembira 17 Kepala Negara Hadir
Sementara Perdana Menteri PM Inggris Rishi Sunak mengatakan, Inggris di KTT G20 punya misi untuk menyalahkan Rusia atas masalah ekonomi dunia. Pemimpin Inggris ini ingin memastikan Rusia memperhitungkan kehancuran yang telah ditimbulkannya.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Straits Times