Perang Besar Rusia-Ukraina Diperkirakan Pecah di Kherson, Putin Serukan Warga Sipil Diungsikan
Krisis rusia ukraina | 4 November 2022, 21:24 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV – Presiden Rusia Vladimir Putin, Jumat (11/4/2022), mengatakan warga sipil harus dibawa keluar dari Kherson yang diduduki Moskow di Ukraina selatan, tempat pasukan Rusia memimpin evakuasi sejak pertengahan Oktober akibat gerak maju serangan balik pasukan Ukraina.
“Mereka yang tinggal di Kherson harus dikeluarkan dari zona pertempuran berbahaya,” kata Putin kepada sukarelawan muda dari wilayah Ukraina yang diduduki di Lapangan Merah, saat Moskow merayakan Hari Persatuan.
“Penduduk sipil tidak boleh menderita karena penembakan, serangan, serangan balasan atau hal-hal semacam itu,” katanya.
Otoritas pendudukan Moskow di Kherson mengatakan mereka telah membantu puluhan ribu orang meninggalkan wilayah itu dan berjanji untuk mengubah kota Kherson menjadi "benteng".
Kiev menyamakan upaya Moskow untuk memindahkan penduduk sipil di Kherson sebagai "deportasi" rakyatnya yang mirip Soviet.
Putin berbicara dengan kelompok sukarelawan Kherson, yang mengatakan mereka membantu orang-orang meninggalkan daerah itu, setelah meletakkan bunga di sebuah monumen untuk menghormati mereka yang menangkis invasi Polandia pada 1612.
Baca Juga: Pasukan Rusia di Kherson Bersiap Pertempuran Habis-habisan Melawan Serangan Balik Ukraina
Pasukan Rusia bersiap untuk melakukan pertempuran habis-habisan di wilayah selatan Kherson, kata seorang pejabat senior Ukraina, Rabu (26/10/2022), seperti laporan Straits Times.
Dilaporkan, pasukan Rusia di wilayah selatan Kherson telah didorong mundur dalam beberapa pekan terakhir dan berisiko terjebak di tepi barat sungai Dnipro, tempat ibu kota Provinsi Kherson berada di tangan Rusia sejak hari-hari awal tangan ke Ukraina delapan bulan lalu.
Pihak berwenang yang ditempatkan Rusia sedang mengevakuasi penduduk ke tepi timur, tetapi Oleksiy Arestovych, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengatakan tidak ada tanda bahwa pasukan Rusia bersiap untuk meninggalkan kota itu.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Straits Times