> >

Ukraina Undang Tim Inspeksi IAEA Antisipasi Tuduhan Provokasi Radioaktif Rusia

Krisis rusia ukraina | 25 Oktober 2022, 15:50 WIB
Ilustrasi. Warga membawa pulang bantuan dua botol berisi air bersih di Mykolaiv, Ukraina. Pada Senin (24/10/2022), Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mendesak lembaga pengawas nuklir PBB mengirim tim inspeksi ke negaranya sehubungan tuduhan Rusia bahwa Kiev berencana gunakan bom kotor. (Sumber: Emilio Morenatti/Associated Press)

KIEV, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mendesak Badan Energi Atom Internasional (IAEA), lembaga pengawas nuklir dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengirim tim inspeksi ke negaranya. Permintaan ini terkait pengunaan "bom kotor" oleh Kiev yang dituduhkan Rusia.

Pada Senin (24/10/2022), Kuleba mengaku telah menelepon Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi untuk menyampaikan permintaan tersebut. Ia mengaku Grossi sepakat untuk mengirimkan tim inspektur ke Ukraina.

"Tidak seperti Rusia, Ukraina selalu dan akan tetap transparan. Kami tidak punya apa pun untuk disembunyikan," kata Kuleba dikutip Associated Press.

Baca Juga: Rusia Tuduh Ukraina Bakal Gunakan "Bom Kotor" yang Berbahan Radioaktif, Zelenskyy Ngamuk

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu menuduh Ukraina hendak memprovokasikan "bom kotor". Klaim ini disampaikan Shoigu dalam panggilan telepon dengan representatif Amerika Serikat (AS), Prancis, Inggris Raya dan Turki.

Bom kotor yang dimaksud adalah sebuah peralatan yang menggunakan bahan peledak untuk menyebarkan material radioaktif.

Bom seperti demikian tidak memuat potensi menghancurkan seperti bom nuklir. Namun, bom kotor dapat menyebarkan kontaminasi radioaktif ke area yang luas.

Sekutu Ukraina yang ditelepon Shoigu, yakni AS, Inggris Raya, Prancis kompak membantah dugaan tersebut.

Meskipun demikian, Kremlin bersikeras bahwa isu bom kotor Ukraina adalah ancaman nyata, kendati tidak membeberkan detail dugaan mereka.

"Ketidakpercayaan mereka (sekutu Ukraina) dengan informasi yang disediakan pihak Rusia tidak berarti bahwa ancaman penggunaan bom kotor seperti itu tidak ada," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto

Sumber : Associated Press


TERBARU