PM Inggris Liz Truss Mundur: Rusia Gembira, Prancis Prihatin, dan Oposisi Tuntut Pemilu Segera
Kompas dunia | 20 Oktober 2022, 21:40 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Beberapa saat setelah Perdana Menteri (PM) Inggris Liz Truss mengumumkan pengunduran dirinya sebagai PM dan pemimpin Partai Konservatif pada Kamis (20/10/2022), pemimpin oposisi dari Partai Buruh Keir Starmer langsung menuntut pemilihan umum segera.
“The Tories (Konservatif) menangani kekacauan terbaru mereka dengan hanya mengklik jari mereka dan menyeret orang-orang di atas tanpa persetujuan dari rakyat Inggris. Kami membutuhkan pemilihan umum, sekarang,” kata Starmer, Kamis, seperti dikutip dari Straits Times.
Partai Konservatif “menunjukkan tidak lagi memiliki mandat untuk memerintah”, tambahnya.
“Setelah 12 tahun kegagalan Tory, rakyat Inggris layak mendapatkan jauh lebih baik daripada kekacauan yang terus bergulung ini."
"Sekarang, mereka menghancurkan ekonomi dengan sangat parahnya sehingga rakyat menghadapi tambahan £500 sebulan untuk pembayaran cicilan rumah mereka. Kerusakan yang mereka lakukan akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diperbaiki.”
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia, Kamis, menyambut baik kepergian Truss, dengan menyebutnya sebagai aib dari seorang pemimpin yang akan dikenang karena "literasinya yang buruk laksana bencana."
"Inggris tidak pernah punya aib sebesar ini yang dimiliki oleh seorang perdana menteri," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam sebuah unggahan di media sosial.
Baca Juga: Inggris Didera Krisis, Perdana Menteri Liz Truss Mengundurkan Diri, Hanya Menjabat selama 44 Hari
Truss menjadi sasaran komentar pedas dan olok-olok Moskow sejak berkunjung pada Februari lalu sebagai bagian dari upaya sia-sia politisi Barat untuk mencegah invasi Rusia ke Ukraina.
Klaim buta huruf tampaknya merujuk pada perjalanan itu ketika dia menjadi menteri luar negeri Inggris.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Straits Times