Pertahanan Inggris Jebol, Inflasinya Menembus 10 Persen Tertinggi dalam 40 tahun Dipicu Harga Pangan
Kompas dunia | 19 Oktober 2022, 15:39 WIBLONDON, KOMPAS.TV — Inflasi Inggris melonjak, tembus 10 persen ke level tertinggi 40 tahun pada September karena melonjaknya biaya makanan menekan anggaran rumah tangga, seperti dalam laporan Associated Press, Rabu (19/10/2022).
Indeks harga konsumen naik 10,1 persen bulan lalu yang hasilnya terlihat bulan ini, dibandingkan dengan 9,9 persen bulan sebelumnya, Office for National Statistics (ONS) mengatakan hari Rabu (19/10/2022). Data baru menunjukkan inflasi kembali ke puncak Juli dan sekali lagi mencapai level tertinggi sejak awal 1982.
Meroketnya inflasi didorong oleh lonjakan harga pangan yang naik 14,5 persen dari tahun sebelumnya. Angka itu adalah lompatan terbesar sejak 1980, kata ONS.
Pound tergelincir di bawah US$1,13 per 1 pound. Harga makanan dan minuman non-alkohol dilaporkan menjadi pendorong inflasi terbesar di bulan September.
Kenaikan inflasi itu meningkatkan ekspektasi bahwa Bank of England akan menaikkan suku bunga lebih tinggi dan lebih cepat karena Inggris saat ini berjuang untuk mengembalikan inflasi ke 2 sasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Situasi jebolnya inflasi Inggris juga akan mempersulit menteri keuangan baru Inggris, Jeremy Hunt, yang mulai menjabat kurang dari seminggu yang lalu dan langsung berupaya memulihkan stabilitas keuangan setelah rencana ekonomi pemerintah mengguncang pasar keuangan secara negatif selama sebulan terakhir.
Angka-angka tersebut menunjukkan kondisi yang sangat sulit bagi rumah tangga Inggris, terutama mereka yang berpenghasilan rendah.
Menteri Keuangan Jeremey Hunt mengatakan pemerintah "akan memprioritaskan bantuan untuk yang paling rentan sambil memberikan stabilitas ekonomi yang lebih luas."
Baca Juga: Jokowi Pesan RI Jangan Sampai Seperti Inggris, Ini Perbedaan Kondisi Ekonomi 2 Negara
Kelompok prioritas tersebut menghadapi ketidakpastian baru soal dukungan keuangan yang tersedia bagi mereka, setelah kebijakan pemerintah berbalik arah.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV/Straits Times/Associated Press