> >

Video Wawancara Presiden Joko Widodo di Stasiun TV CCTV Betot Perhatian Publik China

Kompas dunia | 17 Oktober 2022, 21:43 WIB
Presiden Indonesia Joko Widodo beberapa hari terakhir mencuri perhatian publik China setelah wawancara dengan media resmi setempat CCTV tersiar luas di media sosial China (Sumber: Antara/CCTV)

BEIJING, KOMPAS.TV - Presiden Indonesia Joko Widodo beberapa hari terakhir membetot perhatian publik China. Wawancara media resmi setempat CCTV dengan Jokowi tersiar luas di negara berpenduduk terbanyak di dunia itu, seperti laporan Antara, Senin (17/10/2022)

Hingga Senin pagi atau hari keempat pascapenayangan perdana hari Jumat, (14/10/2022), potongan pernyataan Jokowi hasil wawancara eksklusif presenter China Media Group CMG Zou Yun masih banyak ditemukan beredar di berbagai media-media sosial China.

Potongan-potongan video tersebut didapat dari dua kanal CMG, yakni CCTV 13 dan CGTN, yang menyiarkan wawancara eksklusif tersebut.

Beberapa pemilik akun di Kuaishou, Duoying, dan Sina Weibo memotong wawancara eksklusif berdurasi 30 menit tersebut menjadi beberapa bagian.

"Presiden Indonesia mengomentari pesatnya pembangunan China," tulis Sansha Weishi, saluran televisi lokal, yang menyiarkan ulang tayangan CCTV 13 itu di akun Kuaishou.

Dalam beberapa jam tayangan tersebut sudah ditonton lebih dari 50.000 kali.

Beberapa rekaman foto dan video Jokowi "blusukan" saat masih menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga Presiden turut melatarbelakangi wawancara dengan presenter perempuan CMG tersebut.

Dalam wawancara eksklusif tersebut, Zou mengajukan setiap pertanyaan dalam bahasa Inggris, sedangkan Jokowi menjawabnya dalam bahasa Indonesia yang kemudian diberikan subtitle dalam bahasa Mandarin.

Baca Juga: Xi Jinping di Kongres Partai Komunis Nyatakan Ambisi China Jadi Adikuasa di Pertengahan Abad 21

"RRT dan Indonesia dua negara besar dan potensi kerja samanya sangat besar. Saya optimis kerja sama ekonomi dengan RRT semakin membaik, semakin meningkat, semakin besar lagi, dan kita sudah saling memahami dan saling mengerti apa yang dibutuhkan dan apa yang tidak dibutuhkan," kata Jokowi.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Antara/CCTV


TERBARU