Dokumen Strategi Keamanan Amerika Serikat Terungkap, Ini Ancaman Jangka Pendek dan Panjang AS
Kompas dunia | 13 Oktober 2022, 19:20 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Pemerintah Amerika Serikat (AS) akhirnya menerbitkan Dokumen Strategi Keamanan Nasional pada Rabu (12/10/2022).
AS menyebut China sebagai tantangan geopolitik paling penting baginya dalam strategi keamanan nasional, sementara juga mengakui perlunya bekerja dengan China untuk mengatasi masalah global.
Seperti dilaporkan The Straits Times, Kamis (13/10/2022), dokumen setebal 48 halaman itu tertunda penerbitannya karena serangan Rusia ke Ukraina, dan diresmikan 21 bulan pada masa pemerintahan Presiden Joe Biden.
Dokumen Strategi Keamanan Nasional AS itu mengidentifikasi dan menguraikan dua tantangan besar yang dihadapi Amerika Serikat, yaitu mengalahkan saingan geopolitik untuk membentuk tatanan internasional dan menghadapi ancaman bersama seperti perubahan iklim.
Strategi tersebut berpendapat kepemimpinan Amerika Serikat sangat penting untuk mengatasi tantangan ini, dan menekankan waktunya sangat penting karena negara itu telah memasuki "dekade yang menentukan".
"Dekade yang menentukan ini sangat penting baik untuk mendefinisikan persyaratan persaingan, terutama dengan China, dan untuk menghadapi tantangan besar," kata Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan kepada wartawan, Rabu.
"Jika kita kehilangan waktu dalam dekade ini, kita tidak akan mampu mengimbangi, terutama, krisis iklim, tetapi juga tantangan lain," tambahnya.
Strategi tersebut, yang disempurnakan dari dokumen sementara yang dirilis pada Maret tahun lalu, terus menggambarkan China dalam istilah yang sama, menyebutnya "satu-satunya pesaing yang punya niat, dan semakin punya kemampuan untuk membentuk kembali tatanan internasional".
Baca Juga: Rusia Kian Kesal dengan NATO, Sebut Aliansi Barat sebagai Ancaman bagi Tatanan Dunia
"Beijing punya ambisi untuk menciptakan lingkup pengaruh yang ditingkatkan di Indo-Pasifik dan menjadi kekuatan utama dunia," kata dokumen tersebut, seraya menambahkan Beijing juga berusaha membentuk norma-norma baru di sektor teknologi dan mengikis aliansi AS di seluruh dunia.
Tetapi dokumen strategi itu juga membuka pintu kerja sama dengan China, menyebutnya sebagai pusat ekonomi global dan memiliki dampak signifikan pada tantangan bersama, khususnya perubahan iklim dan kesehatan masyarakat global.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Straits Times