> >

Apa Itu La Tomatina? Perang Tomat yang Mengilhami Pemkot Jaksel untuk Cegah Tawuran di Manggarai

Kompas dunia | 13 Oktober 2022, 15:02 WIB
Festival La Tomatina, perang tomat yang dilakukan setiap tahun pada Rabu terakhir bulan Agustus di Spanyol. (Sumber: AP Photo/Paul White, FILE)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) dilaporkan berniat menggelar festival perang tomat untuk mencegah tawuran di ibu kota, khususnya di Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan, yang kerap mejadi lokasi tawuran warga.

Hal tersebut diyakini bisa meminimalkan potensi terjadinya tawuran yang merupakan fenomena menahun di kawasan Manggarai.

Rencana tersebut diyakini diilhami oleh festival perang tomat yang sudah menjadi tradisi di Spanyol.

Baca Juga: Pesawat Komersial Dicegat Jet Tempur di Angkasa, Dilaporkan Ada Ancaman Bom

Di negara tersebut, perang tomat itu disebut sebagai La Tomatina. Festival La Tomatina biasa diselenggarakan di Bunol, Valencia.

Dikutip dari AFAR, festival yang disebut sebagai pertarungan makanan terbesar di dunia itu berlangsung setiap tahun pada Rabu terakhir bulan Agustus.

Dilaporkan 22.000 orang yang bersuka ria saling melempar tomat matang ke arah satu sama lain dalam hiruk pikuk penuh buah selama satu jam.

Sebanyak 140 ton tomat dilaporkan dipakai dalam La Tomatina.

Awal mula festival ini sendiri sulit untuk diketahui, tetapi diyakini telah dimulai secara tidak resmi antara 1944 atau 1945.

Hal itu menyusul perselisihan antara penduduk setempat selama parade menghormati Santo Pelindung Kota, San Luis Bertran.

Legenda mengatakan bahwa sekelompok anak muda yang bergaduh menjatuhkan topi baja seorang penampil berkostum dan perkelahian pun terjadi.

Kerumunan yang hiruk pikuk mengambil tomat dari kios buah terdekat dan melempari satu sama lain.

Pada parade tahun berikutnya, orang-orang memutuskan untuk mengulangi acara lempar makanan, dan membawa tomat dari rumah.

Namun, pada 1950-an di bawah rezim Jenderal Francisco Franco, tradisi tersebut sempat dilarang.

Acara itu kemudian lebih banyak tak tersorot, hingga siaran TV pada 1983 menarik perhatian dunia.

Pada 2002, La Tomatina secara resmi dinyatakan sebagai Festival Minat Turis Internasional.

Sejak itu, festival perang tomat menarik perhatian orang-orang dari seluruh dunia.

Baca Juga: Cegah Tawuran Manggarai, Pemkot Jaksel akan Gelar Ajang Lempar Tomat, Tiru La Tomatina di Spanyol?

Pada 2013, Balai Kota Bunol memperkenalkan sistem tiket, membatasi kehadiran acara hingga 22.000 orang.

Setelah tak diselengarakan selama dua tahun karena Covid-19, La Tomatina akhirnya kembali diselenggarakan pada 2022.

Festival ini merayakan hari jadi ke-75 tahun pada 31 Agustus lalu.

Selain perang tomat, juga ada berbagai macam kegiatan, termasuk memasak paella (makanan khas Valencia), parade, verbenas (pesta terbuka), dan kembang api.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Afar


TERBARU