Putin: Rusia Bisa Kirim Pasokan Gas ke Eropa, Tapi Lewat Jalur Nord Stream 2 yang Diblokir Jerman
Krisis rusia ukraina | 12 Oktober 2022, 21:52 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV — Presiden Rusia Vladimir Putin hari Rabu, (12/10/2022) mengatakan Moskow siap melanjutkan pasokan gas ke Eropa namun melalui jalur pipa Nord Stream 2 yang menuju ke Jerman di bawah Laut Baltik, sebuah tawaran yang dengan cepat ditolak oleh Berlin.
Seperti laporan Associated Press, Rabu, (12/10/2022), pejabat Jerman mengatakan Rusia menghentikan pasokan melalui Nord Stream 1 sebagai langkah politik dan mempertanyakan mengapa pasokan melalui Nord Stream 2 akan lebih dapat diandalkan.
Gas alam di Eropa menggerakkan pabrik, memanaskan rumah dan menghasilkan listrik, dan meskipun Rusia telah mengurangi pasokan, Eropa mampu menimbun gasnya hingga 90 persen kapasitas penuh untuk musim dingin dengan mengamankan pasokan lainnya.
Harga gas alam telah turun tajam dari puncaknya bulan Agustus lalu tetapi masih 80 persen lebih tinggi dari tahun lalu.
Berbicara di forum energi Moskow, Putin kembali menuduh Amerika Serikat kemungkinan berada di balik ledakan yang merobek kedua jalur pipa Nord Stream 1 dan salah satu dari dua jalur pipa Nord Stream 2, menyebabkan kebocoran gas besar-besaran dan membuat jalur penting itu berhenti beroperasi karena sedang dalam perbaikan.
AS sebelumnya telah menolak tuduhan serupa oleh Putin.
Baca Juga: Ngeri 'Hujan' Rudal Rusia, Ukraina Buru-buru Desak Sekutu Mereka dan Zelenskyy Sampai Minta Hal Ini
Beberapa pemerintahan di Eropa mengatakan ledakan bawah laut yang merobek kedua pipa Nord Stream kemungkinan disebabkan oleh sabotase tetapi tidak menyalahkan Rusia.
Pemimpin Rusia berulang kali meledek Barat dengan menawarkan prospek pengiriman gas melalui Nord Stream 2, kemustahilan politik untuk pemerintah Jerman dan lain-lain.
Juru bicara pemerintah Jerman Christiane Hoffmann mencatat bahwa Putin telah membuat komentar serupa.
"Terlepas dari kemungkinan sabotase dari dua jaringan pipa, kami melihat bahwa Rusia tidak lagi menjadi pemasok energi yang dapat diandalkan, dan bahkan sebelum kerusakan pada Nord Stream 1, tidak ada lagi aliran gas," kata Hoffmann kepada wartawan di Berlin.
"Jadi bagi kami, tidak ada alasan untuk percaya bahwa itu akan berubah," tambahnya. Adapun tentang komentar Putin, dia berkata, "Yah boleh-boleh saja dia (Putin) mencoba."
Ditanya apakah dia akan mengesampingkan penggunaan Nord Stream 2, Hoffmann menjawab, "Ya."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV/Associated Press