AS dan Korea Selatan Luncurkan Rudal ke Laut Usai Korea Utara Luncurkan Rudal Lintasi Wilayah Jepang
Kompas dunia | 5 Oktober 2022, 10:36 WIBSEOUL, KOMPAS.TV - Korea Selatan dan militer Amerika Serikat menembakkan rudal ke laut sebagai tanggapan atas peluncuran rudal balistik Korea Utara yang melintasi wilayah teritorial Jepang, seperti laporan Straits Times, Rabu, (5/10/2022).
Peluncuran rudal ke laut itu terjadi saat Washington, Seoul, dan Tokyo mengutuk uji coba jarak jauh Pyongyang sebagai "berbahaya dan sembrono".
Korea Utara yang bersenjata nuklir melakukan uji coba rudal balistik jarak menengah (IRBM), namun berjarak tembak lebih jauh dari sebelumnya pada hari Selasa, yang meluncur di atas wilayah Jepang untuk pertama kalinya dalam lima tahun terakhir. Hal ini membuat terkejut pemerintah Jepang yang kemudian memberlakukan perintah berlindung bagi penduduk.
Pasukan Korea Selatan dan Amerika menembakkan serangkaian rudal ke laut sebagai tanggapan, kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan hari Rabu, setelah sebelumnya melakukan latihan pengeboman dengan jet tempur di Laut Kuning.
Militer secara terpisah mengkonfirmasi bahwa rudal Hyunmoo-2 Korea Selatan gagal tak lama setelah diluncurkan dan jatuh selama latihan, tetapi tidak ada yang terluka.
Dikatakan hulu ledak rudal tidak meledak, dan meminta maaf karena menyebabkan warga khawatir tentang peluncuran yang gagal.
Baca Juga: Panas! Korea Selatan dan AS Langsung Latihan Tempur usai Korea Utara Uji Coba Rudal Kapal Selam
Militer AS dan sekutunya meningkatkan unjuk kekuatan dan Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih menyebut tes terbaru Korea Utara itu "berbahaya dan sembrono".
Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengutuk uji coba Korea Utara dalam "bahasa paling keras", Uni Eropa menyebutnya sebagai "tindakan sembrono dan sengaja dibikin provokatif", sementara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk peluncuran tersebut dan mengatakan itu adalah pelanggaran resolusi Dewan Keamanan.
Amerika Serikat meminta pertemuan Dewan Keamanan PBB hari Rabu, (5/10/2022) untuk membahas tindakan Korea Utara, tetapi para diplomat mengatakan China dan Rusia menentang diskusi publik oleh badan 15-anggota itu.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Straits Times