Ditolak PM Inggris, Raja Charles III Batal Hadiri KTT Iklim COP 27 di Mesir
Kompas dunia | 2 Oktober 2022, 19:58 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Raja Charles III tidak akan menghadiri KTT iklim COP27 bulan depan di Mesir walau diundang penyelenggara, setelah Perdana Menteri Inggris Liz Truss "menolak" kehadiran Raja Inggris yang juga aktivis lingkungan itu.
Demikian dilaporkan Straits Times yang mengutip sebuah laporan, Minggu (2/10/2022).
Raja baru Inggris, yang naik takhta setelah ibunya Ratu Elizabeth II meninggal bulan lalu, bermaksud menyampaikan pidato pada pertemuan yang berlangsung 6-18 November, The Sunday Times melaporkan.
Namun rencana itu dibatalkan setelah Truss, yang baru diangkat sebagai Perdana Menteri oleh mendiang Ratu dua hari sebelum dia meninggal, menentangnya selama audiensi pribadi dengan Raja Charles di Istana Buckingham beberapa hari yang lalu.
Laporan itu muncul di tengah spekulasi bahwa perdana menteri baru Inggris, yang mendapat kecaman atas rencana ekonominya karena rencana tersebut memicu gejolak pasar, secara kontroversial dapat mengurangi komitmen perubahan iklim negara itu.
Kabinetnya yang baru dibentuk berisi sejumlah menteri yang skeptis terhadap apa yang disebut sebagai tujuan emisi nol tahun 2050, sementara Truss sendiri terlihat kurang antusias dengan kebijakan tersebut dibandingkan pendahulunya, Boris Johnson.
The Sunday Times mengatakan Truss tidak mungkin menghadiri COP27, Konferensi Para Pihak ke-27 Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim UNFCCC yang akan dilaksanakan di kawasan wisata Sharm el-Sheikh, Mesir.
Inggris menjadi tuan rumah KTT terakhir di kota Glasgow, Skotlandia, ketika Raja Charles III yang masih menjadi putra mahkota saat itu, mendiang Ratu dan putranya, William, semuanya berpidato di acara tersebut.
Baca Juga: Krisis Inggris Kian Gawat, Menteri Keuangan Prancis Khawatir: Kebijakan Fiskal Ekonomi Tak Berhasil
Baik Downing Street dan Istana Buckingham menolak mengomentari laporan tersebut.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Straits Times