Enam Negara Tak Diundang ke Pemakaman Ratu Elizabeth II, Indonesia Diundang?
Kompas dunia | 17 September 2022, 14:07 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ratu Elizabeth II, pemimpin Kerajaan Inggris terlama, akan dimakamkan di Westminster Abbey pada Senin (19/9/2022) mendatang. Mana saja negara yang tak diundang?
Seperti diketahui, pemakaman ratu yang meninggal pada Kamis (8/9) lalu itu bakal dihadiri sejumlah pemimpin besar dunia.
Agenda ini jadi pemakaman kenegaraan pertama di Inggris, sejak kematian Perdana Menteri Winston Churchill pada 1965.
Undangan untuk menghadiri pemakaman pada pekan depan sudah dikirim ke semua pemimpin dunia, tetapi enam negara secara resmi tak masuk dalam daftar.
The New York Times pada Kamis (15/9) melaporkan, Rusia, Belarus, Myanmar, Venezuela, dan Suriah serta Afghanistan tak menerima undangan apa pun dari Kerajaan Inggris.
Langkah itu diambil setelah mempertimbangkan iklim politik, juga hubungan Inggris dengan negara-negara tersebut.
Inggris, bersama dengan negara-negara barat lainnya, mengkritik Rusia atas invasi yang sedang berlangsung di Ukraina.
Oleh sebab itu, tak mengherankan jika Presiden Rusia Vladimir Putin tak mendapat undangan. Di sisi yang sama, Belarus tak masuk daftar mengingat aliansi mereka dengan Rusia.
Sementara terkait Suriah dan Venezuela, Inggris tidak memiliki hubungan diplomatik. Adapun Afghanistan dan Suriah dikecualikan, merujuk situasi politik di negara mereka saat ini.
Disebutkan pula, tiga negara meliputi Korea Utara, Nikaragua, dan Iran mendapat undangan, tetapi hanya di tingkat duta besar. Dengan demikian, kepala negara tidak diundang dalam acara pemakaman.
Baca Juga: Pria Tak Dikenal Berlari ke Arah Peti Mati Ratu Elizabeth II, Langsung Dihantam Polisi
Terlepas dari itu, Indonesia termasuk negara yang mendapatkan undangan dari Kerajaan Inggris. Namun, pemerintah belum mengeluarkan rilis terkait siapa yang bakal melayat ke sana.
Beberapa pemimpin dunia telah mengonfirmasi kehadiran mereka, seperti Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Baca Juga: Wafatnya Ratu Elizabeth, Penanda Sunyi Surutnya Generasi Perang Dunia II dalam Senja Kala Sejarah
Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Vyara-Lestari
Sumber : The New York Times