Antrean Pelayat Ratu Elizabeth Mengular, akan Menjadi Antrean Terpanjang dalam Sejarah Inggris
Kompas dunia | 14 September 2022, 19:28 WIBLONDON, KOMPAS.TV — Antrean untuk melayat jenazah Ratu Elizabeth II diperkirakan akan menjadi salah satu yang terpanjang dalam sejarah Kerajaan Inggris, seperti laporan Associated Press, Rabu, (14/9/2022).
Antrean pelayat sudah mengular mulai dari Parlemen, melintasi Jembatan Lambeth di dekatnya dan di sepanjang tepi seberang Sungai Thames.
Pihak berwenang London mempersiapkan rute antrean sepanjang 16 kilometer, dengan 1.000 petugas keamanan, pramugara, dan petugas polisi siap sedia sepanjang waktu selama 24 jam penuh untuk membantu mengelola antrean pelayat.
Pasukan sukarelawan lainnya juga bersiaga, termasuk pendeta multi-agama dan penerjemah bahasa isyarat.
Pelayat diperingatkan bahwa mereka mungkin harus menunggu dan mengantre belasan jam, tetapi mereka diberi gelang bernomor sehingga mereka dapat mengambil makanan dan istirahat di kamar mandi tanpa kehilangan tempat dalam antrean.
Baca Juga: Harga Hotel di London Melambung Jelang Pemakaman Ratu Elizabeth II
Saat sampai di gedung persemayaman di Westminster Hall sebelah gedung Parlemen, pelayat harus melewati pemeriksaan keamanan ala bandara.
Barang-barang yang dilarang termasuk cairan, cat semprot, pisau, kembang api, bunga, lilin, boneka mainan, dan “pesan iklan atau pemasaran”.
Pasukan berkuda kerajaan dan band militer melakukan gladi bersih sebelum fajar untuk prosesi yang akan membawa peti jenazah Ratu Elizabeth II dari Istana Buckingham ke Gedung Westminster Hall di kompleks Parlemen.
Para pejabat Inggris mengatakan kuda-kuda yang ambil bagian telah menjalani pelatihan khusus untuk acara Rabu sore, termasuk bagaimana menangani pelayat dan bunga serta bendera yang dilemparkan ke arah prosesi.
“Mereka terlatih mendengar suara keras, kerumunan, bendera, bunga, orang menangis, bahkan sampai suara tabuhan drum dan situasi suara agresif,” kata Sersan Tom Jenks, yang akan memimpin kereta kuda senjata yang membawa peti jenazah ratu Elizabeth II.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV/Associated Press