Menlu AS Luncurkan Bantuan Militer baru senilai $2 miliar dollar AS untuk Ukraina dan Eropa
Krisis rusia ukraina | 8 September 2022, 17:37 WIBRZESZOW, KOMPAS.TV— Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken hari Kamis, (8/9/2022) mengumumkan bantuan militer besar baru senilai lebih dari 2 miliar dolar untuk Ukraina dan negara-negara Eropa lainnya yang terancam oleh Rusia, seperti laporan Associated Press, Kamis, (8/9/2022)
Blinken mengatakan pemerintah AS akan memberikan $2 miliar dollar AS dalam bentuk pembiayaan militer asing jangka panjang ke Ukraina dan 18 tetangganya, termasuk anggota NATO dan mitra keamanan regional "yang paling berpotensi berisiko untuk agresi Rusia di masa depan."
Itu di atas paket persenjataan berat, amunisi, dan kendaraan lapis baja senilai $675 juta dollar AS untuk Ukraina saja yang diumumkan Menteri Pertahanan Llloyd Austin Kamis pagi dalam sebuah konferensi di Jerman.
Paket yang diumumkan Menhan AS itu termasuk howitzer, amunisi artileri, Humvee, ambulans lapis baja, sistem anti-tank dan banyak lagi.
Austin mengatakan "perang berada pada momen penting lainnya," dengan pasukan Ukraina memulai serangan balasan mereka di selatan negara itu.
Dia mengatakan "sekarang kita melihat keberhasilan nyata dari upaya bersama kita di medan perang."
"Wajah perang berubah dan begitu pula misi kelompok kontak ini," kata Austin pada pertemuan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina, yang dihadiri oleh Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan menteri pertahanan Ukraina serta pejabat dari negara sekutu.
Baca Juga: Kelabui Tentara Rusia Kesepian, Hacker Ukraina Menyamar Jadi Perempuan untuk Hancurkan Markas Mereka
Kontribusi yang diumumkan hari Kamis membuat total bantuan AS ke Ukraina menjadi $15,2 miliar dollar AS sejak Biden menjabat.
Para pejabat AS mengatakan komitmen baru itu dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa dukungan Amerika Serikat untuk Ukraina dalam menghadapi serangan Rusia tidak tergoyahkan.
Pengumuman itu muncul ketika pertempuran antara Ukraina dan Rusia meningkat dalam beberapa hari terakhir, dengan pasukan Ukraina melakukan serangan balasan untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai Rusia di selatan dan timur.
Penembakan terus berlanjut di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia Ukraina, yang terbesar di Eropa, dengan pihak-pihak yang bertikai saling menyalahkan lagi di tengah peringatan mengerikan dari pengawas atom PBB untuk penciptaan zona aman guna mencegah bencana.
Pada hari Rabu, (7/9/2022) Amerika Serikat menuduh Moskow menginterogasi, menahan, dan mendeportasi secara paksa ratusan ribu warga Ukraina ke Rusia.
Pejabat Rusia segera menolak klaim itu dan menyebutnya sebagai "khayalan" belaka.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV/Associated Press