Pemimpin Terakhir Uni Soviet Mikhail Gorbachev Meninggal Dalam Usia 91 Tahun
Kompas dunia | 31 Agustus 2022, 05:47 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Mikhail Gorbachev, yang merupakan pemimpin terakhir Uni Soviet, meninggal dunia pada Selasa (30/8/2022). Ia berusia 91 tahun ketika menghembuskan napas terakhir.
Rumah Sakit tempat dia dirawat mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Gorbachev meninggal setelah lama sakit. Namun mereka tidak merinci penyakit yang diderita Gorbachev.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dibawa oleh kantor berita Rusia bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas kematian Gorbachev dan akan mengirim telegram resmi ke keluarga Gorbachev.
Meskipun hanya berkuasa kurang dari tujuh tahun, namun Gorbachev melakukan serangkaian perubahan yang menakjubkan. Selama kepemimpinannya, Uni Soviet kalah dalam pertempuran, namun menghasilkan reformasi luar biasa yang mengarah pada berakhirnya Perang Dingin.
Baca Juga: Akhirnya Terungkap, Tujuan Putin Serang Ukraina adalah Mengembalikan Uni Soviet
Negara Soviet yang otoriter runtuh dan membuat beberapa negara di Eropa Timur terbebas dari dominasi Rusia. Dalam masa kepemimpinannya, konfrontasi nuklir Timur-Barat pun berakhir.
Namun lengsernya Gorbachev dari tampuk kepemimpinan sangat memalukan. Kekuasaannya terkuras habis-habisan oleh upaya kudeta terhadapnya pada Agustus 1991. Selama bulan-bulan terakhir kepemimpinannya, dia menghabiskan waktu di kantor untuk mengawasi negara-negara yang mendeklarasikan kemerdekaan, sampai kemudian ia mengundurkan diri pada 25 Desember 1991.
Seperempat abad setelah keruntuhan Uni Soviet, Gorbachev mengatakan kepada The Associated Press bahwa dia tidak mempertimbangkan untuk menggunakan kekuatan luas untuk mencoba menjaga Uni Soviet tetap Bersatu, karena dia takut akan terjadi kekacauan di negara nuklir itu.
“Negara itu penuh dengan senjata. Dan upaya seperti itu akan mendorong negara itu ke dalam perang saudara,” katanya.
Pecahnya Soviet tidak mirip dengan transformasi yang dibayangkan Gorbachev ketika ia menjadi pemimpin Soviet pada Maret 1985.
Pada akhir pemerintahannya, dia tidak berdaya untuk menghentikan gelombang angin puyuh yang telah dia tabur. Namun Gorbachev mungkin memiliki dampak yang lebih besar pada paruh kedua abad ke-20 daripada tokoh politik lainnya.
“Saya melihat diri saya sebagai orang yang memulai reformasi yang diperlukan untuk negara, untuk Eropa, dan untuk dunia,” kata Gorbachev dalam wawancara dengan The Associated Press tahun 1992, tak lama setelah dia turun dari kepemimpinan.
“Saya sering ditanya, apakah saya akan memulai semuanya lagi jika harus mengulanginya? Ya memang. Dengan lebih ketekunan dan tekad yang lebih besar, ”katanya.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus
Sumber : The Associated Press