ADB: Big Data Bisa Hasilkan Lebih dari 100 Miliar Dolar di ASEAN, Termasuk Indonesia
Kompas dunia | 18 Agustus 2022, 09:47 WIBMANILA, KOMPAS.TV - Asian Development Bank (ADB) menyebut big data dapat mendukung peningkatan pendapatan senilai lebih dari 100 miliar USD di Asia Tenggara, via rilis terbaru pada Rabu (17/8/2022).
Dalam laporan berjudul Memanfaatkan Potensi Big Data di Asia Tenggara Pasca-Pandemi, setidaknya peluang tersebut ada di lima negara yang jadi fokus riset, meliputi Kamboja, Indonesia, Myanmar dan Filipina, serta Thailand.
"Laju digitalisasi jelas jadi lebih cepat selama pandemi COVID-19," ujar Ramesh Subramaniam, Direktur Jenderal ADB untuk Asia Tenggara, via laman resmi.
"Sangat penting bagi pembuat kebijakan di seluruh subkawasan untuk membantu membuka jalan bagi adopsi big data, mulai dari tata kelola strategis hingga membangun budaya berbasis data," ujarnya.
Baca Juga: Ketika Kualifikasi Piala Dunia Picu Perang di Amerika Tengah
Laporan ADB memperkirakan sistem pemantauan jarak jauh dapat menghemat biaya tahunan sebesar 9,4 miliar dolar AS dalam sistem kesehatan di Asia Tenggara pada 2030, dengan kunjungan rumah sakit yang lebih sedikit, masa inap rumah sakit yang lebih pendek, serta prosedur medis.
Sementara penggunaan analitik untuk mengarahkan intervensi kesehatan yang menarget populasi berisiko, bisa meningkatkan PDB di seluruh kawasan hingga 15,5 miliar dolar AS pada 2030.
Adapun temuan juga menyatakan, penggunaan teknologi digital dalam lingkup pembelajaran dan sektor pekerjaan privat jarak jauh dapat berkontribusi sekitar 77,1 miliar dolar AS per tahun, terhadap PDB negara-negara ASEAN pada 2030.
Rilis laporan ADB terbaru selengkapnya dapat diakses dengan klik tautan berikut [Harnessing the Potential of Big Data in Post-Pandemic Southeast Asia PDF]
Baca Juga: Elon Musk Mau Beli Manchester United, tapi Bercanda, Fans MU Galau
Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV